Jakarta, tvOnenews.com - Hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk di dunia.
Melansir dari laman resmi IQAir, kualitas udara Indonesia pada hari Kamis (7/9/2023) dinyatakan tidak sehat, dan menduduki peringkat ketiga dunia.
Per pukul 06.13 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta tercemar polusi sebesar 159 AQI (indeks kualitas udara). Terkontaminasi dengan polutan sebesar PM2.5 dengan konsentrasi 71 µg/m³.
“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis IQAir, dikutip Rabu (6/9/2023).
Sementara di Indonesia sendiri, Jakarta berada di urutan ke-9 dengan kualitas udara terburuk setelah Indralaya, Depok, Cilungsir. Sementara peringkat satu ditempati oleh Kota Tangerang.
Tentu angka ini memprihatinkan bagi kesehatan masyarakat. Perlu diketahui, akibat kualitas udara yang buruk ini menyebabkan kematian 9.200 jiwa di Ibu Kota.
Bahkan IQAir merilis kualitas udara yang buruk ini akan terjadi selama satu pekan.
1. Jumat, (8/9/2023), Tidak sehat, 153 AQI US.
2. Sabtu, (9/9/2023), Tidak sehat bagi kelompok sensitif, 147 AQI US.
3. Minggu, (10/9/2023), Tidak sehat, 159 AQI US.
4. Senin, (11/9/2023), Tidak sehat kelompok sensitif, 144 AQI US.
5. Selasa (12/9/2023), Tidak sehat bagi kelompok sensitif, 132 AQI US.
“Cara mengurangi dampak polusi udara kenakan masker di luar, nyalakan penyaring udara, tutup jendela anda untuk menghindari udara luar yang kotor, hindari aktivitas outdoor,” tutup informasi IQAir. (agr/muu)
Load more