"Ibu Megawati itu punya sumber-sumber yang sudah kayak survei yang terbuka disiarkan orang maupun survei sendiri; itu sudah punya," imbuhnya.
Dengan Megawati pun, Mahfud mengaku belum ada pembicaraan tentang dirinya bakal menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar.
Mahfud menegaskan tidak perlu pula membahas mengenai bakal cawapres, baik dengan Ganjar, PDI Perjuangan, maupun partai lain; karena dia meyakini partai-partai sudah memiliki instrumen lengkap untuk menentukan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.
"Kalau bagi kami itu, ya, mudah-mudahan Tuhan memberi yang terbaik bagi Indonesia; bukan terbaik bagi orang yang ingin. Nah, itu saja yang kami bicarakan dan saya sudah sering makan bersama Ganjar. Cuma karena ini situasi politik begini, lalu jadi berita," katanya.
Mahfud juga mengakui sering bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, terlebih sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Sejak zaman BPIP, saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat, ya. Saya kan alumnus BPIP, sering ketemu Bu Megawati. Baru-baru (ini), dalam waktu belum lama ini, juga bertemu. Itu agak lama, tapi kami ndak bicara soal pilpreslah, karena saya tahu itu bukan domain saya untuk bicara. Ibu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang, begitu. Jadi, kami nggak bicara itu. Kami menghormati aja," kata Mahfud.
Dia mengungkapkan pertemuan-pertemuannya dengan Megawati dilakukan dalam rangka membahas situasi politik, ideologi, hingga konstitusi.
Load more