Dari 1958 sampai 1965 Amerika Serikat setiap tahun mengeluarkan sekitar $10 juta sampai $20 juta untuk bantuan militer Indonesia.
Program pendidikan perwira Angkatan Darat Indonesia di sekolah-sekolah seperti di Fort Bragg dan Fort Leavenworth merupakan program yang menyeluruh.
Foto: Pengangkatan Jenazah korban G30S PKI di Lubang Buaya (Dok.Film Pengkhianatan G30S PKI)
Dari 1950 sampai 1965 sekitar 2.800 perwira Angkatan Darat Indonesia dikirim ke Amerika Serikat untuk sekolah, sebagian besar sesudah 1958. Selain melatih perwira, pemerintah AS juga menggalakkan “civic action" sebagai sarana penangkal pengaruh politik PKI.
Pemerintah AS merumuskan civic action sebagai penggunaan militer pada proyek-proyek yang berguna bagi segala tingkatan penduduk setempat dalam bidang-bidang seperti pendidikan, pelatihan, pekerjaan umum, pertanian, transportasi, komunikasi, kesehatan, sanitasi dan lain-lain.
Civic Action memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi dan sosial, yang berguna bagi bertambah baiknya posisi angkatan bersenjata di tengah masyarakat. Inilah sebuah program, yang dalam istilah klise, untuk merebut hati dan pikiran.
Menyiapkan Kudeta Gagal PKI
Meskipun jengkel dengan Soekarno, Amerika tak mau bersikap gegabah untuk menggulingkan Presiden Soekarno. Dalam pertimbangannya, Soekarno adalah sosok yang sangat dicintai rakyat Indonesia.
Load more