Jakarta, tvOnenews.com- Intelektual publik dari Universitas Indonesia--- berbeda dengan yang lain---menyebut munculnya bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Maghrib di televisi swasta milik Tanoesoedibjo sebuah pelanggaran. Pasalnya, bagi Rocky, frekwensi publik diizinkan untuk aktivitas publik yang tidak boleh bersifat segmented. Oleh karena itu, seharusnya pemilik televisi diberikan teguran atau sanksi atas hal tersebut.
"Frekwensi publik diizinkan untuk aktivitas publik yang tidak boleh bersifat segmented," ungkap Rocky Gerung dikutip melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, pada Selasa (12/9).
Tidak pada tempatnya bagi Rocky religiusitas seseorang dipamerkan di depan publik. "Ini namanya insider trading," kata Rocky.
Rocky juga mengemukakan, Ketua Umum Perindo seharusnya tidak memanfaatkan jaringan miliknya untuk sesuatu yang sifatnya kontroversi. Hal itu pasti akan memunculkan ledakan di masyarakat.
"Buat apa itu Pak Hari Tanoe sudah punya Perindo, tapi masih memanfaatkan jaringan dia itu untuk menyodorkan sesuatu yang kontroversi. Pasti akan ada ledakan lagi ledakan sosial," lanjutnya.
Partai Perindo kata dia, seharusnya tidak boleh memanfaatkan frekwensi publik untuk kepentingan koalisi bacapres Ganjar Pranowo. Hal itu bisa dinilai sebuah kecurangan. "Perindo ini nggak boleh memanfaatkan frekwensi publik untuk kepentingan koalisi Ganjar, itu curang namanya," pungkasnya.(bwo)
Load more