Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa lokasi di ibu kota terkait penanganan Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Selasa (22/6). Lokasi pertama yang menjadi tujuan mereka adalah rumah susun (rusun) Nagrak Cilincing, Jakarta Utara sejak Senin (21/6) mulai dioperasikan sebagai tempat isolasi bagi pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
Begitu tiba di lokasi, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkes langsung berdialog dengan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Kabid Kesmas Dinkes) DKI Jakarta, dr. Fifi yang juga didampingi oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji.
“Bagaimana kesiapan dari tower ini, apakah mampu menampung seribu bed bagi pasien OTG?” Tanya Panglima TNI.
Fifi lantas menjawab bahwa timnya serta tower untuk isolasi pasien sudah siap digunakan.
“Tower telah siap digunakan, untuk kelengkapan juga sudah kami lengkapi,” jawab Kabid Kesmas Dinkes DKI Jakarta.
Sejak beroperasi Senin sore hingga Selasa siang, fasilitas isolasi mandiri di Rumah Susun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara baru ditempati sembilan warga setempat yang terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan status tanpa gejala.
“Saat ini sudah ada sembilan orang. Tempat isolasi ini sedang diuji coba untuk warga Jakarta Utara terlebih dahulu,” kata Camat Cilincing M Andri kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa.
Andri mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Rumah Susun (UPPRS) III Rusun Nagrak dalam mendukung operasional di lokasi tersebut.
Dukungan yang diberikan antara lain menyiagakan sejumlah petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Mereka ditugaskan untuk menjaga serta merawat sarana dan prasarana di zona hijau yakni di tower 5.
“Kami membantu apapun yang bisa kami lakukan baik penempatan, penyiapan lokasi isolasi terkendali, maupun mengoordinasikan hal lain seperti keamanan, kebersihan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Rusun Nagrak memiliki 14 tower yang terbagi dalam tiga klaster. Masing-masing tower memiliki 16 lantai dengan 225 unit tempat tinggal dengan dua kamar.
Kepala Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana UPPRS III Rusun Nagrak Hary Wibowo mengatakan, unit 1—4 difungsikan bagi sebagai ruang isolasi mandiri. Sedangkan tower 5 berfungsi untuk tempat istirahat petugas medis dan lain sebagainya.
“Masing-masing tower ada 255 unit. Satu unit ada dua kamar. Yang bisa dihuni setiap towernya mulai dari lantai dua hingga enam belas. Setiap unit disiapkan kasur, kipas angin, hingga peralatan mandi,” tutupnya. (act/ant)
Load more