Nama lain Sjam adalah Kamaruzaman bin Achmad Moebaidah, pimpinan buruh pelabuhan Tanjung Priok. Di kalangan militer, ia dikenal dengan nama Sjam, sedangkan di kalangan PKI bernama Gimin.
Foto: Dok.Salim Said - Dari Gestapu ke Reformasi
Keberadaan organisasi yang dipimpinnya, Biro Khusus, maupun personalianya tidak diketahui oleh orang-orang atau pimpinan PKI lainnya, kecuali oleh Dewan Harian Politbiro.
Keberadaan Biro Khusus baru terungkap berkat pengakuan Nyono di Mahmillub tahun 1966.
Nyono menyatakan bahwa Sjam sebagai orangnya Aidit. Pengakuan itu diperkuat dengan ditemukannya negatif film di Penas, tiga hari pasca G30S, oleh RPKAD (Kopassus).
"Bagaimanapun, dalam menata kelompok-kelompok konspirasi di dalam angkatan bersenjata, baik dengan metode “sistem tiga orang”, atau pun “sistem pembangunan sel” itulah, PKI mencatat keberhasilan yang sangat mengesankan" ungkap Ambarwulan dan Aminuddin Kasdi.
Menurut Sjam, Biro Khusus memiliki jumlah perwira yang berada di bawah kendali operasinya pada tahun 1965, yaitu 400-500 orang dalam Angkatan Darat (AD), 30-40 orang di Angkatan Laut (AL), dan 40-50 orang di Angkatan Udara (AURI).
Dari mereka yang berhasil direkrut ini, beberapa perwira telah menjadi konspirator utama yang pada akhirnya melaksanakan pembersihan terhadap komando puncak AD, dengan membunuh enam jenderal atas nama PKI dan Presiden pada subuh tanggal 1 Oktober 1965.
Foto: Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit (istimewa)
Load more