LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit
Sumber :
  • istimewa

Menyibak Sepak Terjang Biro Khusus PKI, Menyusup Dalam Tubuh Angkatan Bersenjata Indonesia Jelang G30S PKI

menjalankan sejumlah misi rahasia untuk membangun pengaruhnya di Indonesia, PKI membentuk sebuah Biro Khusus yang memiliki garis komando langsung dari Aidit

Kamis, 14 September 2023 - 05:15 WIB

tvOnenews.com - Untuk menjalankan sejumlah misi rahasianya, Partai Komunis Indonesia (PKI ) dalam membangun pengaruhnya di Indonesia, membentuk sebuah Biro Khusus yang memiliki garis komando langsung pada Aidit sebagai pimpinan tertinggi PKI. 

John Rossa dalam bukunya "Dalih Pembunuhan Massal, Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto", diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra, Januari 2008, mengatakan, Biro Khusus ini dipimpin oleh Sjam Kamaruzaman, dengan Pono sebagai wakilnya.

Biro itu diciptakan dengan tujuan yang jelas, yaitu: menginfiltrasi Angkatan Bersenjata negeri itu, membangun sel-sel rahasia di dalam unit-unit mereka yang terdiri dari para perwira yang membangkang dan mereka yang bersimpati dengan garis-kebijakan PKI, dan menetralisir orang-orang yang memusuhi partai." tulis Rossa.

Dalam menjalankan misi tersebut, Biro Khusus PKI telah membagikan tugas kepada masing-masing anggotanya.

Baca Juga :

Pemimpin Partai Komunis Indonesia DN Aidit (istimewa)

Sjam Kamaruzaman sebagai pimpinan bertugas mencari orang-orang yang bersimpati pada PKI di Angkatan Darat, sedangkan wakilnya Pono mencarinya di Angkatan Laut dan Kepolisian. 

Kemudian anggota lainnya, Walujo, bertugas di bidang urusan intelijen dan keuangan, dan mencari anggota di kalangan Angkatan Udara. Struktur organisasi Biro Chusus itu terdiri dari Biro Pusat di Jakarta, Biro-Biro Regional di semua provinsi.

Para koordinator dan tutor, kemudian mendidik para rekrutmen di dalam tubuh angkatan bersenjata, serta kelompok dan sel yang berfungsi di dalamnya. 

Biro-Biro Regional itu masing-masing terdiri dari 2-3 pemimpin, yang telah merekrut jumlah personalia Angkatan Bersenjata dan orang-orang lain, untuk meningkatkan kepentingan PKI.

"Ia memiliki 44 orang anggota tetap yang bekerja di 12 provinsi negeri itu, karena telah merekrut kira-kira 700 perwira dari berbagai angkatan bersenjata, untuk memperkuat garis kebijakan partai." ungkap Rossa. 

Menurut Rossa, sumber utama keuangan Biro itu adalah Aidit, yang secara rahasia menempatkan dana operasional melalui investasi dalam berbagai usaha dagang, seperti bengkel dan reparasi mobil, toko-toko bahan bangunan dan kontraktor, toko-toko yang memasok berbagai barang dari logam, taksi dan angkutan bus, apotek dan usaha-usaha lainnya.

Biro itu dilarang menggunakan semua fasilitas yang menjadi milik partai, dan pengelolaannya diringkas sampai sekecil mungkin untuk menghindari catatan tertulis yang terlalu banyak. 

Sjam Kamaruzaman - Dok.Salim Said dan Wikipedia

Anggota Biro Khusus itu menerima gaji dan kompensasi untuk membayar perumahan, ongkos pengobatan, serta pengeluaran-pengeluaran pribadi yang lain, dan biasanya memiliki sebuah pekerjaan tetap untuk kamuflase. 

Mereka juga dilarang tampil di pertemuan-pertemuan umum yang diadakan partai, juga dilarang berhubungan dalam bentuk apapun dengan anggota partai yang biasa.

"Kebanyakan dari mereka bekerja dalam lembaga yang berbeda-beda dengan menggunakan nama-nama palsu, beberapa di antaranya dikenal memiliki empat
atau lima nama alias, sebagaimana kemudian ditunjukkan oleh notulen pengadilan militer yang mengadili mereka" tulis Rossa.


Sosok Misterius Sjam Kamaruzaman

Dalam buku "Malam Bencana 1965 dalam Belitan Krisis Nasional, Bagian I Rekonstruksi dalam Perdebatan, Diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Ambarwulan dan Aminuddin Kasdi juga menggambarkan bagaimana Biro Khusus beroperasi dengan sosok pemimpinnya yang misterius, Sjam Kamaruzaman.

"Pimpinannya dipercayakan kepada Sjam. Tokoh ini oleh Aidit pernah dikirim ke Vietnam Utara, RRC, dan Korea Utara untuk mempelajari perang rakyat dan intelijen." tulis Ambarwulan dan Aminuddin Kasdi. 

"Oleh sebab itu, sepak terjang Sjam selalu awas, licin, dan teliti dalam mempelajari lawan. Sjam juga disebutkan sebagai orang yang misterius dan tertutup." lanjutnya.

Nama lain Sjam adalah Kamaruzaman bin Achmad Moebaidah, pimpinan buruh pelabuhan Tanjung Priok. Di kalangan militer, ia dikenal dengan nama Sjam, sedangkan di kalangan PKI bernama Gimin.

Foto: Dok.Salim Said - Dari Gestapu ke Reformasi

Keberadaan organisasi yang dipimpinnya, Biro Khusus, maupun personalianya tidak diketahui oleh orang-orang atau pimpinan PKI lainnya, kecuali oleh Dewan Harian Politbiro. 

Keberadaan Biro Khusus baru terungkap berkat pengakuan Nyono di Mahmillub tahun 1966.

Nyono menyatakan bahwa Sjam sebagai orangnya Aidit. Pengakuan itu diperkuat dengan ditemukannya negatif film di Penas, tiga hari pasca G30S, oleh RPKAD (Kopassus).

"Bagaimanapun, dalam menata kelompok-kelompok konspirasi di dalam angkatan bersenjata, baik dengan metode “sistem tiga orang”, atau pun “sistem pembangunan sel” itulah, PKI mencatat keberhasilan yang sangat mengesankan" ungkap Ambarwulan dan Aminuddin Kasdi.

Menurut Sjam, Biro Khusus memiliki jumlah perwira yang berada di bawah kendali operasinya pada tahun 1965, yaitu 400-500 orang dalam Angkatan Darat (AD), 30-40 orang di Angkatan Laut (AL), dan 40-50 orang di Angkatan Udara (AURI). 

Dari mereka yang berhasil direkrut ini, beberapa perwira telah menjadi konspirator utama yang pada akhirnya melaksanakan pembersihan terhadap komando puncak AD, dengan membunuh enam jenderal atas nama PKI dan Presiden pada subuh tanggal 1 Oktober 1965.

Foto:  Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit (istimewa)

Dalam barisan Angkatan Darat, Biro khusus mengendalikan para perwira yang pada akhirnya melaksanakan pembunuhan atas para jenderal.

Sebut saja beberapa nama seperti, Letkol Infanteri Untung bin Sjamsuri, dari Pasukan Pengawal Istana Presiden Tjakrabirawa, yang secara ideologis adalah seorang komunis sejak pemberontakan komunis pertama di Madiun tahun 1948.

Kemudian Brigjen Supardjo, yang dididik Sjam sejak tahun 1958, yang mengepalai kelompok oposisi terhadap Jenderal Nasution dalam kalangan AD dan mengomandoi operasi “konfrontasi” terhadap Malaysia di Kalimantan. 

Kolonel Latief, Komandan Brigade Infanteri I dari Komando Militer V yang ditempatkan di Jakarta, yang telah untuk beberapa waktu berada di bawah bimbingan Pono.

Foto: Letkol Untung saat menjalani sidang di pengadilan militer - Dok. Arsip Nasional

Lalu ada Marsekal Omar Dhani, Panglima AURI, Mayor Sujono, Komandan Pangkalan Udara Halim dan Kolonel Heru Atmodjo, Asisten Direktur Departemen Intelijen AURI.

Lalu, bagaimana menjelaskan bahwa seorang jenderal, seorang kolonel, seorang letnan kolonel, dan sejumlah mayor, kapten, dan letnan, secara berjamaah menjadikan diri mereka anak buah seorang sipil dalam sebuah operasi militer yang begitu penting dan rumit?

Dalam catatan sejarawan Salim Said pada bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian", terbitan Mizan 2013, pada sidang Mahmillub, Sudisman salah satu toko sentral PKI menegaskan, bahwa Sjam berhubungan langsung de ngan D.N. Aidit. Artinya, Sudisman tidak tahu apa persisnya perintah Aidit kepada Sjam.

Sebagaimana yang disaksikan beberapa tokoh Gestapu yang berada di sekitar Sjam pada pagi hari pertama bulan Oktober di Senko, adalah Sjam yang memerintahkan pembunuhan dua jenderal yang tiba dengan selamat di Lubang Buaya, ketika yang lainnya sudah terlebih dahulu terbunuh di rumah masing-masing.

"Juga perlu dicatat bahwa Brigjen Supardjo, Kolonel Latif, maupun Letnan Kolonel Untung, semua mengaku terkejut ketika tahu terjadinya pembantaian tersebut. Supardjo, Latif, dan Untung memang tidak punya akses langsung kepada pasukan yang bertugas di lapangan pada pagi itu. Ini juga fenomena yang aneh." jelas Salim dalam bukunya.

Sementara itu penuturan Letnan Kolonel Penerbang Heru Atmodjo dalam bukunya, Gerakan 30 September: Kesaksian Letkol (Pnb.) Heru Atmodjo, adalah Sjam yang sebenarnya langsung memimpin operasi militer Gestapu pada satu Oktober pagi itu.

"Heru Atmodjo berada di Senko, pusat kegiatan Gestapu pada pagi hari itu merasa heran melihat bagaimana Syam, seorang sipil, memimpin langsung operasi militer, sementara di sekitarnya ada Brigadir Jenderal TNI Supardjo, Letnan Kolonel Untung, serta Kolonel Latif." ungkap Salim.

Dalam kesaksiannya pada pengadilan tokoh PKI, Nyoto, Maret 1966, Untung menyebut Syam dan Pono, keduanya anggota Biro Khusus PKI, sebagai bagian inti Gestapu yang mewakili Aidit. 

Pada pengadilan yang sama, Saksi Suyono menyebutkan, bahwa Syam adalah orang yang menentukan dalam rapat-rapat perencanaan operasi militer Gestapu. (buz) 

Ikuti perkembangan berita terbaru lainnya melalui kanal YouTube tvOneNews:

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
BMKG Sebut Fenomena La Nina di Bali Masih Level Lemah

BMKG Sebut Fenomena La Nina di Bali Masih Level Lemah

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III menyatakan fenomena La Nina untuk Bali masih pada level lemah.
Hampir Bikin Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Italia, Begini Statistik Jay Idzes usai Venezia Ditumbangkan Lecce

Hampir Bikin Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Italia, Begini Statistik Jay Idzes usai Venezia Ditumbangkan Lecce

Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes, hampir menciptakan sejarah di kancah sepak bola Liga Italia 2024-2025 untuk Venezia, yang kandas dari Lecce dengan skor 0-1.
Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, akhirnya menceritakan momen saat dirinya dan tim menyambangi Indonesia setelah berakhirnya kompetisi Liga Voli Korea musim lalu.
Jadwal Liga Voli Korea: Hari Ini Ada Hi-Pass Vs IBK Altos, Lee So-young Usung Misi Jauhi Megawati Hangestri

Jadwal Liga Voli Korea: Hari Ini Ada Hi-Pass Vs IBK Altos, Lee So-young Usung Misi Jauhi Megawati Hangestri

Jadwal Liga Voli Korea 2024-2025, di mana Lee So-young dan kawan-kawan mengusung misi jauhi Megawati Hangestri Cs di laga Expressway Hi-Pass Vs IBK Altos.
Jay Idzes Tampil Penuh Lagi, Hampir Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Bikin Gol di Liga Italia

Jay Idzes Tampil Penuh Lagi, Hampir Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Bikin Gol di Liga Italia

Pemain Timnas Indonesia, Jay Idzes, kembali dipercaya untuk tampil penuh bersama klubnya, Venezia, dan bahkan hampir membuat sejarah di Liga Italia 2024-2025.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya ini. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat. Simak penjelasannya....
Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Berikut 3 artikel bola terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (25/11/2024). Kabar seputar pemain Timnas Indonesia masih menjadi yang paling banyak diminati.
Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Sejumlah pemain top mulai dari Maarten Paes, Calvin Verdonk hingga Jay Idzes tidak dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Pengakuan Jujur Kevin Diks soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Denmark, Akui sampai Harus Dicegat 40-50 Orang Tiap Pindah Tempat 

Pengakuan Jujur Kevin Diks soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Denmark, Akui sampai Harus Dicegat 40-50 Orang Tiap Pindah Tempat 

Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks memberikan pengakuan jujur tentang suporter Garuda yang selalu mengelu-elukan namanya kepada media Denmark.
Selengkapnya
Viral