Mantan Dosen UI ini memberikan contoh dari pernyataannya tersebut soal pencitraan politik, dengan menganalogikan Anies Baswedan sebagai model.
"Misalnya ada sebuah iklan yang menampilkan Pak Anies salat, khutbah, atau wudhu, ya boleh dong namanya juga pencitraan kan, dia sedang berusaha menarik hati penonton," tuturnya.
Menurutnya tidak ada yang salah dalam membuat iklan yang berusaha membangun sebuah imej tertentu, dalam hal ini imej keislaman seseorang di layar televisi.
Ia pun mengungkapkan soal apa yang menjadi masalah dari polemik Ganjar muncul di tayangan azan.
"Jadi pertama kita terima dulu ini adalah sebuah iklan, ini adalah sebuah bentuk kampanye politik, saya selalu heran kalau orang menganggap,'loh itu kan bukan iklan,'kalau bukan iklan lantas apa?," ujarnya.
"Kan ini memang adalah sebuah upaya membangun imej tertentu melalui televisi. Nah kemudian di iklan itu yang jadi talent-nya Ganjar Pranowo, artinya dengan sengaja orang yang membuat iklan itu menempatkan pak Ganjar Pranowo di sana," tambahnya.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando. (source: Muhammad Bagas/tvOnenews)
Lanjut Ade pun mengaku tak terima jika adanya dugaan bagi sebagian orang bahwa tujuan pembuat iklan itu adalah untuk mengajak orang salat.
Load more