Bandar Lampung, tvOnenews.com-Tak mendapatkan izin dari Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof Nairobi, diskusi yang menghadirkan Rocky Gerung sebagai pembicara di Universitas Lampung batal digelar, Kamis (14/9). Setelah dilarang oleh kampus, BEM FEB Unila tetap menggelar diskusi tersebut di GSG Pahoman, Bandar Lampung.
Terkait pembatalan diskusi, Universitas Lampung (Unila) buka suara. Muslimin, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan menyebut alasan menolak Rocky Gerung adalah karena adanya prinsip imparsialitas. Pihak kampus meminta Rocky dipanelkan dengan orang yang memiliki pandangan yang berbeda. "Saya hanya menekankan prinsip imparsialitas," kata Muslimin.
Menurut Muslimin panelis yang berbeda penting karena akan mewakili berbagai pihak, baik pihak pro pemerintah maupun kontra.
"Jika berbicara sendiri, tidak ada jaminan akan menimbulkan kegaduhan saat diskusi. Jika dipanelkan dengan orang yang memiliki pandangan berbeda; yang dalam hal ini adalah dari pemerintahan, saya pikir publik akan terwakili oleh perspektif yang tidak setuju oleh pendapat-pendapat Rocky," ungkapnya.
Muslimin lalu meminta BEM FEB Unila yang diketuai oleh Muhammad Reza Pratama mendatangkan wakil pemerintah juga.
"Itulah mengapa saya minta kepada panitia untuk memanelkan dengan salah satu orang; Mahfud MD, Budiman Sudjatmiko atau Adian Napitupulu. Jika salah satu hadir, saya akan menandatangi kegiatan yang diajukan dan menyampaikannya ke pimpinan," jelasnya.
Sebelumnya, setelah diskusi di GSG Pahoman, Bandar Lampung, Rocky menyampaikan ke sejumlah mahasiswa yang hadir kekecewaan pembatalan kegiatan di dalam kampus. Menurut Rocky kampus harusnya terjadi pertengkaran pemikiran. "Setiap orang berhak punya pikiran dan setiap orang berhak untuk dibantah pikirannya," kata pengamat politik Rocky Gerung. (bwo)
Load more