LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Fredy Pratama 'Pablo Escobar' Indonesia, Mantu Bandar Narkoba Thailand Ini Lihai Cuci Uang dan Licin Dari Kejaran
Sumber :
  • istimewa

Fredy Pratama 'Pablo Escobar' Indonesia, Mantu Bandar Narkoba Thailand Ini Lihai Cuci Uang dan Licin Dari Kejaran

"Istri (Fredy Pratama) adalah orang Thailand, dan mertuanya diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailand," kata Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti.

Senin, 18 September 2023 - 04:45 WIB

Jakarta, tvonenews.com - Fredy Pratama, si Pablo Escobar Indonesia ini dikenal licin dan lihai. Fredy yang merupakan anak mantu dari bandar narkoba Thailand ini juga lincah melakukan pencucian uang triliunan rupiah hasil penjualan narkoba jenis sabu.

Fredy Pratama telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi buronan polisi karena menjual sabu ke seluruh penjuru tanah air dan meraup cuan hingga triliunan rupiah.

Fredy bahkan mengelola aset senilai Rp10,5 triliun melalui skema pencucian uang agar tak terendus pihak berwajib. Adapun uang 'haram', Fredy membangun beberapa bisnis dari restoran, tempat karaoke, hingga hotel mewah.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa dalam keterangannya, Sabtu (16/9/2023) mengungkap bahwa bisnis tersebut turut dibantu oleh sosok bernama Lian Silas.

Usut punya usut, Lian Silas merupakan ayah kandung dari Fredy Pratama. Lian turut membantu Fredy menjalankan dan mengelola aset penjualan narkoba dengan mendirikan bisnis.

"Dia (Fredy) menyalurkan melalui bapaknya, digunakan untuk usaha-usaha tempat karaoke, hotel, restoran dan sebagainya," kata Mukti.

Baca Juga

Ayah Freddy tersebut juga membeli beberapa unit tanah melalui uang penjualan narkoba.

"Ada juga tanah-tanah yang dibeli bapaknya sebagai aset daripada pencucian uang yang dilakukan oleh Fredy Pratama terhadap uang uang tersebut, dan bapaknya juga sudah kami proses," lanjut Mukti.

Lian kini tengah diproses secara hukum oleh kepolisian dan menanti statusnya.

Jumlah Aset Fredy Pratama Fantastis

Berkat akal bulusnya Fredy mampu menghimpun aset dalam jumlah yang fantastis. Hingga saat ini, aset senilai Rp273 miliar telah disita dari keluarga Fredy.

“Rp 273 miliar baru disita. Semua aset milik keluarga Fredy Pratama,” kata Mukti saat dikonfirmasi.

Fredy diketahui telah menjalani kartel narkoba besar-besaran. Polisi telah menyita 10,2 ton sabu, dan diperkirakan 100 hingga 500 kg sabu dibawa masuk ke Indonesia untuk diedarkan.

Kepolisian sebelumnya telah menaruh Fredy di radar pengawasan pada tahun 2020 hingga 2023 berdasarkan 408 laporan polisi yang terungkap. Polisi telah menangkap  884 tersangka, 39  di antaranya ditangkap dalam Operasi Escobar Indonesia, sejak Mei 2023.

Fredy kini diduga berada di Thailand dan tengah diburu oleh kepolisian.

Direktorat Jenderal Tindak Pidana Narkotika (Tipidnarkoba) mengatakan Bareskrim Polri juga bekerja sama dengan kepolisian Thailand dan otoritas imigrasi  untuk memburu sosok bos kartel sabu itu.

Mertua Ternyata Bandar Narkoba Thailand

Baru-baru ini, pihak kepolisian juga mengungkap fakta mencengangkan. Fredy Pratama, sang "prablo escobar" Indonesia itu, ternyata memiliki mertua seorang bos kartel narkoba di Thailand.

"Istri adalah orang Thailand, dan mertuanya diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailnad. Inilah mereka diburu polisi-polisi di Indonesia," kata Mukti.

Polisi juga meyakini si Fredy Pratama kini bersembunyi di wilayah Thailand. 

Menurutnya saat ini pihaknya masih melakukan kerja sama dengan Interpol dan kepolisian negara terkait untuk mencari dan menangkap gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.

"Kita yakin bahwa yang bersangkutan masih ada di wilayah Thailand. Kita melakukan kerjasama dengan Interpol, dengan kepolisian dari Thailand, dari Malaysia dan Imigrasi Thailand-Malaysia untuk mengetahui keberadaan Fredy Pratama," ungkapnya. 

Di sisi lain, dalam pengungkapan sindikat peredaran narkotika internasional jaringan Fredy Pratama itu Bareskrim Polri turut berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia, dan Thailand serta stakeholder terkait. 

"Yang bersangkutan ini mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand, dan daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia Timur kita tentu sudah komunikasi dengan teman-teman dari Royal Thai Police dan Royal Malaysia Police," ungkapnya. 

Tercatat, Bareskrim Polri telah menangkap puluhan tersangka terkait jaringan peredaran narkotika yang dikendalikan buronan Fredy Pratama. Para pelaku sindikat peredaran narkoba internasional jaringan Fredy Pratama ditangkap kepolisian dengan sandi operasi Escobar Indonesia. 

"Dari kegiatan operasi yang kita gunakan dengan sandi Escobar Indonesia ini ada 39 orang yang ditangkap periode Mei 2023 hingga saat ini," katanya. 

Segitiga Emas dan Teh China

Mukti mengatakan Fredy Pratama mendapat narkoba tersebut dari kartel jaringan The Golden Triangle atau segitiga emas.  "Betul (terafiliasi dengan jaringan segitiga emas)," kata Mukti saat dikonfirmasi.

Mukti menuturkan usai mendapati narkoba tersebut Fredy Pratama kemudian menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia. Sebelum diselundupkan ke tanah air, narkoba tersebut dikemas di Thailand oleh jaringan Fredy Pratama dengan kemasan Teh China. 

"Narkoba dibeli di segitiga emas dipacking di Thailand dalam teh cina dan dikirim ke Malaysia dan kirim ke Indonesia," katanya.

Sementara itu, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menduga pabrik narkoba jenis sabu yang kerap diselundupkan Ferdy Pratama ke tanah air juga berada di kawasan segitiga emas tersebut. 

"Iya, (pabrik diduga ada) di Golden Triangle," pungkasnya.

RED NOTICE Sejak Juni 2023

Fredy, si Pablo Escobar Indonesia, pengendali sindikat peredaran narkotika jaringan internasional resmi menjadi buronan Interpol. Langkah itu dilakukan usai pihak Bareskrim Polri mengeluarkan status red notice terhadap gembong narkoba Fredy Pratama itu. 

Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pihaknya telah mengeluarkan red notice terhadap Fredy Pratama sejak Juni 2023 lalu.

"(Red notice terbit) sejak bulan Juni 2023," kata Mukti saat dikonfirmasi.

Sedangkan di Indonesia, Mukti menuturkan Fredy Pratama telah masuk sebagai daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014 silam. 

Menurutnya red notice baru dikeluarkan pihaknya usai terungkapnya sindikat peredaran narkotika internasional jaringan Fredy Pratama itu. 

"Kan sekarang baru kebongkar sindikatnya semua. Sindikatnya terbongkar dari mulai Mei kemarin terbongkar semua, makanya terbit lah red notice oleh Hubinter udah keluar," ungkap Mukti. 

Di sisi lain, pihaknya masih mencari lokasi persembunyian gembong narkoba itu yang didapati terakhir berada di Thailand. 

"Gimana pun dia sudah dibuat red notice, dia sudah nggak bisa kemana juga sebenernya kecuali dia pakai pemalsuan identitas. Tapi kita lacak juga dia kemana," katanya.

Lihai Menghindari Petugas

Buronan Fredy Pratama selaku pengendali sindikat peredaran narkotika jaringan internasional didapati kerap menghindari petugas yang akan menangkapnya. 

Bahkan, guna menghindari penangkapan tersebut sang buronan tersebut kerap menjalani operasi plastik untuk mengubah wajahnya. 

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita gak tau, dia mengubah identitas diri," kata dia.

Diketahui, perburuan terhadap jaringan Fredy Pratama telah dilakukan Bareskrim Polri dan polda jajaran sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang.

Bahkan, Bareskrim Polri membentuk satuan tugas khusus untuk memburu jaringan Fredy Pratama dengan sandi operasi "Escobar Indonesia". Satgassus ini bergerak sejak Mei 2023.

Dalam operasi tersebut, tim satgassus menangkap sebanyak 39 tersangka dari jaringan Fredy Pratama. Mereka merupakan lapisan atas dari jaringan Fredy Pratama yang memiliki peran seperti pasukan wilayah barat, wilayah timur untuk penyebaran sabu-sabu dan ekstasi, kemudian pembuatan dokumen palsu seperti KTP dan rekening, serta sebagai penjual, penampung keuangan, dan pengendalian keuangan.

Dalam membongkar jaringan Fredy Pratama ini, Bareskrim menyita barang bukti narkoba serta aset tersangka Fredy berupa barang bukti sabu-sabu seberat 10,2 ton, ekstasi sebanyak 116.346 butir, uang tunai miliaran rupiah, serta bangunan dan tanah. Bila dikonversi, nominalnya mencapai Rp10,5 triliun mulai 2020 hingga 2023. (raa/ito)


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pertemuan Prabowo-Megawati Diharapkan Tak Turunkan Daya Kritis PDIP Terhadap Pemerintah

Pertemuan Prabowo-Megawati Diharapkan Tak Turunkan Daya Kritis PDIP Terhadap Pemerintah

Pakar Ilmu Politik Unsoed Luthfi Makhasin menilai pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bisa menjadi bagian dari rekonsiliasi politik.
Beda dengan PBNU, PP Muhammadiyah Tak Setuju UKM Dapat Jatah Tambang

Beda dengan PBNU, PP Muhammadiyah Tak Setuju UKM Dapat Jatah Tambang

Perwakilan PP Muhammadiyah menjelaskan pihaknya lebih setuju jika izin usaha tambang itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketimbang diberikan UKM.
Fikri/Daniel Susul Fajar/Rian dan The Daddies ke Babak 16 Besar Indonesia Masters 2025

Fikri/Daniel Susul Fajar/Rian dan The Daddies ke Babak 16 Besar Indonesia Masters 2025

Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin menyusul ganda putra tuan rumah lainnya yakni Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra ke babak kedua Indonesia Masters 2025.
Pantas Saja, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Sudah Diungkap, Benar Terbukti?

Pantas Saja, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Sudah Diungkap, Benar Terbukti?

Sosok pria indigo, Hard Gumay jauh-jauh sudah menerawang soal nasib Shin Tae-yong di skuad Timnas Indonesia. Lantas, seperti apa hasil terawangannya? Simak.
Tak Terima Didenda Rp202,5 Miliar, Google Siap Lawan KPPU

Tak Terima Didenda Rp202,5 Miliar, Google Siap Lawan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp202,5 miliar kepada Google diduga melakukan praktik bisnis tidak adil di Google Play Billing System.
RI Denda Google Rp202,5 Miliar karena Terbukti Monopoli Pasar, Minta Play Store Dirombak

RI Denda Google Rp202,5 Miliar karena Terbukti Monopoli Pasar, Minta Play Store Dirombak

Sanksi ini dijatuhkan karena Google diduga melakukan praktik bisnis tidak adil yang berkaitan dengan layanan sistem pembayaran di Google Play Billing System.
Trending
Marselino Ferdinan Memukau di Inggris, Bintang Timnas Indonesia Cetak 2 Gol dan Bantu Oxford United Menang Telak

Marselino Ferdinan Memukau di Inggris, Bintang Timnas Indonesia Cetak 2 Gol dan Bantu Oxford United Menang Telak

Bintang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan tampil memukau di Liga Inggris dengan dua gol saat membantu Oxford United menang telak kontra Banbury United F.C.
Jay Idzes Kembali Catat Sejarah Membanggakan di Serie A, Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Bisa...

Jay Idzes Kembali Catat Sejarah Membanggakan di Serie A, Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Bisa...

Jay Idzes kembali mencatatkan sejarah membanggakan di Serie A dengan menjadi pemain Timnas Indonesia pertama yang raih hal ini. Apa itu? Simak selengkapnya.
Beda Nasib di Oxford United: Ole Romeny Jadi Pemanis Bangku Cadangan, Marselino Ferdinan Cetak Dua Gol

Beda Nasib di Oxford United: Ole Romeny Jadi Pemanis Bangku Cadangan, Marselino Ferdinan Cetak Dua Gol

Oxford United kembali unjuk gigi dalam ajang Championship melawan Luton pada Rabu (22/1/2025) dini hari WIB. 
Top 3 Sport: Ko Hee-jin Dapat Kritikan, Megawati Hangestri Ingin Peran Lain, Curhatan Mega Soal Kehidupan di Korea

Top 3 Sport: Ko Hee-jin Dapat Kritikan, Megawati Hangestri Ingin Peran Lain, Curhatan Mega Soal Kehidupan di Korea

Rangkuman artikel terpopuler dari tvOnenews.com sepanjang hari Selasa (21/1/2025). Berita seputar kiprah Megawati Hangestri di Red Sparks paling banyak dibaca.
Media Malaysia Sampai Terheran-heran Lihat Timnas Indonesia, Bisa-bisanya Skuad Garuda Mampu Cetak Rekor ini...

Media Malaysia Sampai Terheran-heran Lihat Timnas Indonesia, Bisa-bisanya Skuad Garuda Mampu Cetak Rekor ini...

Media Malaysia terheran-heran saat melihat performa Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sampai bilang bisa-bisanya skuad Garuda...
Sempat Ditolak Shin Tae-yong, 3 Bintang Ini Berpotensi Dinaturalisasi dan Perkuat Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert?

Sempat Ditolak Shin Tae-yong, 3 Bintang Ini Berpotensi Dinaturalisasi dan Perkuat Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert?

Setelah sempat ditolak oleh Shin Tae-yong, kini tiga pemain asing berikut berpotensi besar dinaturalisasi dan perkuat Timnas Indonesia era Patrick Kluivert.
Pecah! Dua Gol Marselino Ferdinan Antar Oxford United Menang, Jauh-jauh Hari Roberto Mancini Sudah Bilang Kalau Dia…

Pecah! Dua Gol Marselino Ferdinan Antar Oxford United Menang, Jauh-jauh Hari Roberto Mancini Sudah Bilang Kalau Dia…

Marselino Ferdinan mencetak dua gol untuk Oxford United dalam kemenangan 6-0 atas Banbury United. Roberto Mancini sebelumnya pernah bilang begini soal...
Selengkapnya
Viral