Tambah Muhammad Awaluddin, dalam menjalankan program Strategic Partnership ini sangat menguntungkan, karena mitra strategis akan mendukung adanya penambahan aset di Bandara Internasional Kualanamu dengan pengembangan bandara menjadi kapasitas 17 Juta Penumpang pada Tahap 1, kapasitas 30 Juta Penumpang Tahap 2 serta Kapasitas 42 Juta Penumpang Tahap 3, nantinya semua asset baru hasil pengembangan setelah 25 tahun akan diserahkan ke PT Angkasa Pura II (Persero).
"Bandara Internasional Kualanamu memiliki posisi sangat strategis, sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi hub di Asia tenggara. Dengan adanya partnership dalam berkolaborasi mengelola dan mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu nanti menjadi salah satu penggerak ekonomi (economic driver) di kawasan barat Indonesia khususnya di wilayah sumatera utara.
GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis adalah operator Bandara swasta terbesar di Asia dan terbesar keempat secara global. Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.
Halaman Selanjutnya :
Sementara itu, President Director OF GMR Indonesia Satyanarayana K.V mengatakan, GMR Airport Limited senang telah di umumkan sebagai pemenang tender untuk mengembangkan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Indonesia.
Load more