Dari jalinan kerja sama ini, Bagja berharap, masa-masa jelang pemilu ini tak ada tindakan perundungan (bullying) terhadap orang yang maju dalam kontestasi pemilu.
"Alhamdulillah sekarang pertama kali kita penandatanganan kerja sama dengan TikTok, karena dulu tahun 2019 tiktok belum ada," kata Bagja saat sambutan dalam acara Penandatanganan MoU di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Menurut Bagja, menjalin kerja sama dengan TikTok sangatlah penting. Melihat, banyaknya berita bohong dan fitnah yang bertebaran di media sosial, terlebih menjelang pemilu.
Berkaca pada Pemilu 2019 lalu, Bagja tak ingin masyarakat terpecah belah yang disebabkan oleh fitnah dan hoax pada saat jelang pemilu.
Perpecahan itu hanya karena perbedaan pilihan pasangan pemimpin dalam pemilu.
"Kenapa MoU ini sangat penting? MoU ini merupakan salah satu mitigasi resiko terhadap persoalan media sosial yang banyak kita hadapi pada pemilu 2019," jelas Bagja.
"2019 pemilu kita dengan banyaknya hoaks yang bersiliweran di media sosial akan menambahkan kericuhan di tahun 2019 yang lalu," sambungnya.(rpi/muu)
Load more