Kemudian Panglima Pajaji menyampaikan pesan ke masyarakat Rempang untuk terus berjuang dan ia berjanji akan membantunya.
"Masyarakat Rempang, saudara-saudara saya yang ada di sana. Saya akan turun tangan langsung membantu kalian yang ada di Rempang. Saya akan hadir membantu saudara-saudara saya yang ada di Rempang," kata Panglima Pajaji.
Panglima Pajaji lalu menyebut ancaman yang menurutnya paling berbahaya saat ini yang dialmi anak cucu dan generasinya, yaitu penjajahan gaya baru.
"Dan sekarang anak cucunya, generasinya yang diperjuangkan tanah leluhur, sekarang dijajah. Dijajah dengan gaya baru," katanya.
Senada dengan tokoh Dayak, Kepala sekretaris kesultanan negeri Serdang, Tengku Mira Sinar minta pemerintah pusat tidak melupakan sejarah suku melayu bagi kemerdekaan dan keutuhan NKRI.
(Tengku Mirna Sinar. Sumber: tim tvone)
Tak hanya menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang mengintimidasi warga di pulau Rempang, cucu dari Sultan Serdang terakhir ini juga menyayangkan intimidari aparat kepada warga Rempang.
"Sangat menyayangkan, pemerintah Indonesia kejam sekali terhadap masyarakat melayu Rempang. Pemerintah berhenti mengecam masyarakat melayu di Rempang. Harus berhenti, cari aja pulau lain untuk perluasan proyek strategis nasional. Tidak usah di Rempang," kata Tengku Mira Sinar, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/9/2023).
Cucu dari Sulaiman Saipul Alamsyah yang merupakan sultan Serdang terakhir ini mengatakan, sikap pemerintah dinilai tidak menghargai historis perjuangan suku melayu di masa lalu.
"Mereka seakan lupa, kami orang melayu sudah terlalu baik kepada negara ini. Kita memberikan harta kita untuk terbentuknya Indonesia, kita juga memberikan bahasa kita untuk persatuan yaitu bahasa Indonesia yang asal muasalnya adalah bahasa melayu. Jadi tolonglah pemerintah berhenti mengintimidasi masyarakat melayu di Rempang," tegas Tengku Mira Sinar.
Load more