Jakarta, tvaonenews.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto, membantah dengan tegas soal tudingan mewajarkan politik uang dalam berdemokrasi.
"Sama sekali tidak (mewajarkan politik uang). Anda harus tahu maksud saya tidak boleh ada politik uang, tapi kenyataannya kan orang yang istilahnya menghalalkan segala cara akan melakukan. Nah ini kita harus mendidik rakyat untuk tidak terpengaruh," ungkapnya.
Pernyataan tegas Bacapres yang diusung koalisi Indonesia maju (KIM) Prabowo Subianto, disampaikanya dihadapan ribuan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), di Yogyakarta, yang dikutip Rabu (20/9/2023) melalui kanal Youtube Mata Najwa.
Soal penerimaan uang yang sebaiknya diterima oleh masyarakat jika ada pihak yang membagi-bagikan uang, itu karena banyak rakyat kita yang masih hidup kesusahan. Oleh karenanya, tak masalah jika uangnya diterima, asal tidak mengikuti apa yang diminta pihak yang membagi-bagikan uang.
"Kalau ada yang bagi uang ya terima saja, tapi jangan ikuti, bearti akan patah sendiri, lama-lama ga mau mereka (Poltisi, red) bag-bagi uang,"
"Sebaiknya memang jangan diterima, Kalau banyak rakyat kita yang sangat sulit hidupnya, yang pentingan jangan terpengaruh, nanti akan patah dengan sendiri tujuanya," lanjutnya.
Menurut Prabowo, dengan tidak mengikuti apa yang diperintahkan politisi yang membagi-bagikan uang atau melakukan politik uang, dengan sendirinya budaya itu akan berhenti dengan sendirinya, karena tidak ada hasil yang mereka (politisi, red) dapat.
"Maksudnya itu mereka (politis,red) beri uang kan untuk membeli membeli dukungan, membeli kesetiaan, membeli itu kan sama dengan menyogok. Nah kalau dikasih uang tapi tidak mau diikuti dia patah tujuannya," ucapnya.
Prabowo juga menegaskan jika dirinya sangat anti politik uang, namun jika masyarakat dihadapan pada situasi tersebut, prabowo menyarankan untuk mengambil saja uangnya namun untuk pilihan ikuti kata hati.
"Saya katakan ikuti kata hati nurani," ungkapnya lagi.
Politik uang menurut Prabowo Subianto membuat biaya politik di Indonesia menjadi sangat tinggi, oleh karenanya ia berharap ada sistem yang dibuat labih baik untuk menekan biaya politik yang begitu sangat mahal.
"Mari kita belajar, kalau kita belajar di negara-negara lain negara lain ya pemerintah yang banyak ambil alih biaya untuk politik. Kemudian sistemnya dibuat supaya tidak mahal ini yang saya inginkan," kata dia.
Diketahui, Selasa (19/9/2023) malam, ketiga Bacapres yakni Anies Basweda, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, menyampaikan gagasan mereka di program Mata Najwa yang bertajuk "3 bacapres Bicara Gagasan" seperti yang dikutip dalam kanal Youtub Mata Najwa.
Ketiga bacapres beradu gagasan masing-masing dihadapan ribuan mahassiwa Universitas Gajah Mada (UGM, Yogyakarta, DIY.
Load more