Nama lain Sjam adalah Kamaruzaman bin Achmad Moebaidah, pimpinan buruh pelabuhan Tanjung Priok. Di kalangan militer, ia dikenal dengan nama Sjam, sedangkan di kalangan PKI bernama Gimin.
Baca Juga: Sepak Terjang Biro Khusus PKI, Menyusup Dalam Tubuh Angkatan Bersenjata Indonesia Jelang G30S PKI
Sejarawan Salim Said dalam bukunya "Dari Getapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian" terbitan Mizan 2013, menuturkan,
"Ketika berada dalam tahanan militer, kawan-kawannya sesama tahanan politik menjauhi Sjam, ia kerap diteriaki sebagai "Agen CIA!"." tulis Salim Said.
Dalam beberapa catatan menyebutkan, Sjam juga memiliki banyak nama samaran. Sebagai Kepala Biro Khusus PKI, Sjam juga diketahui telah melakukan banyak penyusupan kedalam tubuh tentara dan mempengaruhi mereka untuk bergabung dalam barisan PKI.
"Sebagai intel dan Kepala Biro Khusus PKI, Sjam dicurigai beberapa kalangan bekerja untuk beberapa pihak sekaligus." lanjutnya.
Sjam Kamaruzaman, diketahui lahir pada 30 April 1924 di Tuban, Jawa Timur, dan bekerja sebagai intel polisi di Pati, Jawa Tengah.
Di kemudian hari berseliweran informasi mengenai berbagai kegiatan intel yang pernah dikerjakan Sjam, terutama adalah kegiatannya sebagai intel tentara.
"Disebutkan bahwa di Jakarta, Sjam pernah menjadi intel Kodam Jaya, di Jawa Barat pernah menjadi intel untuk Kolonel Suwarto, Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Yang tetap menjadi pertanyaan, apakah Sjam bekerja di kalangan militer sebagai orang PKI atau dia adalah agen tentara yang disusupkan ke dalam PKI." tulis Salim.
Load more