LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pahlawan Revolusi yang gugur dalam tragedi G30S PKI
Sumber :
  • Tim tvOne - Tim tvOne

Surat Rahasia Suparjo yang Gagal Diselundupkan ke Penjara Omar Dhani, Ungkap Fakta Penting G30S PKI

Brigjen Suparjo, salah satu dari konspirator G30S PKI, sekitar November 1966, mencoba mengirim surat rahasia kepada Omar Dhani yang ditahan di penjara militer.

Jumat, 22 September 2023 - 05:10 WIB

tvOnenews.com - Brigjen Suparjo, salah satu dari konspirator G30S PKI, sekitar penghujung November 1966, mencoba mengirim sebuah surat rahasia kepada Marsekal Omar Dhani yang ditahan di penjara militer.

Brigjen Suparjo dan Marsekal Omar Dhani adalah dua dari sejumlah perwira militer yang didakwa sebagai aktor dibalik peristiwa kelam pemberontakan G30S PKI pada tahun 1965.

Seharusnya surat itu sampai ke tangan Marsekal Omar Dhani, namun penjagaan di penjara militer yang ketat membuat surat Suparjo itu tak pernah sampai karena disita petugas penjara.

Surat tersebut adalah dokumen otokritik Suparjo, tentang bagaimana operasi militer dalam Gerakan 30 September 1965 yang mereka rencanakan dengan susah payah itu, dipatahkan hanya dalam hitungan jam oleh duet Jenderal Nasution dan Mayjen Soeharto.

Baca Juga :

Foto: Brigjen Suparjo (kiri) dan Marsekal Omar Dhani (kanan)- (Dok.Wikipedia)

Surat yang diberi judul "Beberapa Pendapat yang Mempengaruhi Gagalnya G30S Dipandang dari Sudut Militer" diperoleh peneliti asal Amerika Serikat, Victor M. Fic dari Letkol D. Soegondo dalam wawancara di kantor TEPERPU, Jakarta, 29 April 1971, yang kemudian ia tuangkan dalam bukunya "Kudeta 1 Oktober 1965, Sebuah Studi Tentang Konspirasi".

"Kawan Pimpinan, Kami berada di Gerakan 30 September selama satu hari sebelum peristiwa, pada waktu peristiwa berlangsung dan satu hari setelah peristiwa berlangsung," tulis Suparjo memulai suratnya.

Menurut Suparjo, mereka memulai operasi militer G30S PKI dalam kondisi yang sangat letih. Bahkan Letkol Untung disebut Suparjo kurang tidur selama tiga hari saat operasi dimulai.

"Kami jumpai kawan-kawan kelompok pimpinan militer pada malam sebelum aksi dimulai, dalam keadaan sangat letih disebabkan kurang tidur. Misalnya kawan Untung, 3 hari berturut-turut mengikuti rapat-rapat Bung Karno di Senayan dalam tugas pengamanan." ungkap Suparjo.

Persiapan jelang operasi G30S PKI menurut Suparjo terbilang tidak jelas, khususnya mengenai bagaimana rencana aksi akan dijalankan. 

Selain itu banyak lini pasukan yang ternyata belum siap, tapi justru dilaporkan oleh bawahan "sudah beres", agar tidak dicecar oleh pimpinan operasi. 

Kondisi itu pula yang membuat salah seorang dari perwira Angkatan Darat yang seharusnya masuk dalam jajaran pimpinan operasi, pada jam-jam terakhir mengundurkan diri.

Foto: Brigjen Suparjo (kiri) dan Letkol Untung (kanan) - Wikipedia

Suparjo juga mengkritik tentang sistem komando operasi yang berantakan dan tumpang tindih, karena tidak terpusat pada satu orang yang paham dengan operasi militer yang terbilang rumit dan berbahaya itu.

 

Komando Operasi Militer G30S PKI yang Kacau

Suparjo berpendapat, gagalnya operasi militer G30S PKI disebabkan karena staf pimpinan operasi terbagi tiga, yaitu Kelompok Ketua, Kelompok Sjam CS, dan Kelompok Untung CS. Menurut Suparjo, seharusnya komando operasi berada di satu tangan. 

"Karena yang menonjol pada ketika itu adalah gerakan militer, maka sebaiknya komando pertempuran diserahkan saja kepada kawan Untung dan kawan Sjam bertindak sebagai komisaris politik. Atau sebaliknya, kawan Sjam memegang komando tunggal sepenuhnya." jelasnya.

Baca Juga: Sosok Misterius Sjam Kamaruzaman, Pria dengan Banyak Nama Samaran yang Disebut Pemimpin Sesungguhnya G30S PKI

Sistem komando dibagi bersaf-saf, ternyata pula terlalu banyak diskusi-diskusi yang memakan waktu sangat lama, sedangkan pada moment tersebut dibutuhkan pengambilan keputusan yang cepat.

"Karena persoalan setiap menit berganti-ganti, susul-menyusul dan tiap-tiap taraf persoalan harus satu persatu secepat mungkin ditanggulangi." ungkapnya. 

Foto: Sjam Kamaruzaman (Dok.Salim Said - Dari Gestapu ke Reformasi)

Rencana operasi G30S PKI dalam analisa militer Suparjo ternyata tidak jelas dan terlalu dangkal, karena titik berat operasi hanya pada pengambilan 7 jendral Angkatan Darat saja. 

Tidak ada rencana yang jelas bagaimana bila operasi berhasil, atau bagaimana kalau gagal. Termasuk rencana bila kemudian terjadi serangan balik. 

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau yang populer dengan sebutan G30S PKI, akhirnya gagal total hanya dalam tempo hitungan jam. 

Suparjo menjelaskan, berita pertama yang mereka terima bahwa Jendral Nasution telah disergap, tetapi berhasil meloloskan diri. 

Kemudian tim pimpinan kelihatan agak bingung dan tidak memberikan perintah-perintah selanjutnya.

"Ketika masuk berita bahwa Nasution tidak kena dan melarikan diri, kelompok pimpinan menjadi terperanjat, kehilangan akal dan tidak berbuat apa-apa. Meskipun ada advis untuk segera melakukan offensif lagi, hanja dijawab: Ya, tetapi tidak ada pelaksanaannya." jelas Suparjo.

Foto: Jenderal AH Nasution saat pemakaman 6 jenderal Angkatan Darat dalam peristiwa G30S PKI (Dok.Film Pengkhianatan G30S PKI)

Tak lama setelah itu menyusul berita bahwa Jendral Nasution bergabung dengan Jendral Soeharto dan Jendral Umar di Kostrad. Berita ini pun, tidak membuat pimpinan operasi mengambil sikap tertentu.

"Masuk berita lagi bahwa pasukan sendiri dari Batalyon Jateng dan Jatim tidak mendapat makanan, kemudian menyusul berita bahwa Batalyon Jatim minta makan ke Kostrad. Pendjagaan RRI ditinggalkan tanpa adanja instruksi" beber Suparjo. 

Kemacetan pergerakan pasukan pendukung G30S PKI dari Batalyon Jawa Tengah dan Jawa Timur disebabkan karena para prajurit kelaparan, belum makan sejak pagi.

"Semua kemacetan gerakan pasukan disebabkan diantaranya tidak makan. Mereka tidak makan semenjak pagi, siang dan malam, hal ini baru diketahui pada malam hari ketika ada gagasan untuk dikerahkan menyerbu ke dalam kota" ungkap Suparjo.(buz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Buya Yahya Soroti Pakaian Bergambar saat Shalat, Kalau Logo Bola Bagaimana? Ternyata Ini Hukumnya dalam Islam

Buya Yahya Soroti Pakaian Bergambar saat Shalat, Kalau Logo Bola Bagaimana? Ternyata Ini Hukumnya dalam Islam

Hal disampaikan Buya Yahya, sebab bisa menimbulkan tidak nyaman saat shalat berjamaah. Sehingga penggunaan pakaian aneka corak atau gambar tidak dapat sembarang
Masih Ingat Maldini Pali? Lama Tak Terdengar Kabarnya, kini Eks Wonderkid Timnas Indonesia Itu Muncul Kembali dan Sebut Alasannya ‘Hiatus’, Ternyata…

Masih Ingat Maldini Pali? Lama Tak Terdengar Kabarnya, kini Eks Wonderkid Timnas Indonesia Itu Muncul Kembali dan Sebut Alasannya ‘Hiatus’, Ternyata…

Setelah 2 tahun tak terdengar kabarnya, Maldini Pali, eks wonderkid Timnas Indonesia, akhirnya kembali di hadapan publik dan gabung dengan klub kelas amatir.
Sambut IPOC 2024, GAPKI Sukses Gelar Lomba Video bagi Generasi Muda Bertema “Sawit Masa Depan Indonesia dan Dunia”

Sambut IPOC 2024, GAPKI Sukses Gelar Lomba Video bagi Generasi Muda Bertema “Sawit Masa Depan Indonesia dan Dunia”

Dalam menggelar lomba konten video “Sawit Masa Depan Indonesia dan Dunia”, GAPKI bekerja sama dengan Jawa Pos Multimedia dan TV One. Kompetisi dilaksanakan mulai Agustus hingga Oktober 2024. Tak kurang dari 510 peserta dari seluruh tanah air, semuanya merupakan Gen Z.
Setelah Tak Bareng Ruben Onsu, Sarwendah Blak-blakan Jujur soal Kedekatan Dianggap Tak Wajar dengan Betrand Peto: Sebenarnya ...

Setelah Tak Bareng Ruben Onsu, Sarwendah Blak-blakan Jujur soal Kedekatan Dianggap Tak Wajar dengan Betrand Peto: Sebenarnya ...

Setelah resmi bercerai dengan Ruben Onsu, Sarwendah mendapat banyak tudingan negatif dari netizen, salah satunya kedekatan dengan Betrand Peto, putra angkatnya.
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Oktober 2024 Meningkat

Bank Indonesia: Cadangan Devisa Oktober 2024 Meningkat

Bank Indonesia mengumumkan bahwa cadangan devisa pada bulan Oktober 2024 ini terus meningkat dan tercatat memiiki nominal yang mencapai 151,3 miliar dolar AS
Daftar 27 Pemain Skuad Jepang untuk Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Daftar 27 Pemain Skuad Jepang untuk Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Dari daftar pemain Jepang yang dipanggil, terdapat perubahan dari skuad untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 edisi Oktober lalu. 
Trending
AFC dan FIFA Muluskan Trik ‘Licik’ Jepang demi Kalahkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tak Disangka JFA Lakukan…

AFC dan FIFA Muluskan Trik ‘Licik’ Jepang demi Kalahkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tak Disangka JFA Lakukan…

AFC dan FIFA terlibat dalam skenario 'licik' Jepang untuk mengalahkan Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat (15/11/2024) malam.
Marselino Ferdinan Jadi Sorotan di Forum Oxford United Usai Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar, hingga Kevin Diks Dipastikan Segera Bela Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan Jadi Sorotan di Forum Oxford United Usai Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar, hingga Kevin Diks Dipastikan Segera Bela Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan jadi sorotan di forum Oxford United usai tolak tawaran hampir Rp7 miliar, hingga Kevin Diks dipastikan segera bela Timnas Indonesia.
Respons Netizen Thailand Usai Tahu Akan Lawan Timnas Futsal Indonesia, Salah Fokus dengan Jadwal Anyar

Respons Netizen Thailand Usai Tahu Akan Lawan Timnas Futsal Indonesia, Salah Fokus dengan Jadwal Anyar

Empat tim, Timnas Futsal Indonesia, Vietnam, Thailand dan Australia akan berebut untuk menjadi yang terbaik dalam ajang futsal tingkat ASEAN ini. 
Prediksi Line Up Terkuat Timnas Indonesia Vs Jepang dengan Skenario Terburuk Mees Hilgers Harus Absen karena Cedera

Prediksi Line Up Terkuat Timnas Indonesia Vs Jepang dengan Skenario Terburuk Mees Hilgers Harus Absen karena Cedera

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya harus menyiapkan skenario terburuk saat Mees Hilgers absen melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
FIFA Beri 'Komisi' Besar untuk Timnas Indonesia Lawan Jepang sebelum Bersua Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan Satu Syarat 

FIFA Beri 'Komisi' Besar untuk Timnas Indonesia Lawan Jepang sebelum Bersua Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan Satu Syarat 

Konfederasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan memberikan 'komisi' besar untuk Timnas Indonesia usai melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan satu syarat.
Top 3 Bola: Mees Hilgers Diminta Tolak Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan Tolak Rp7 Miliar, Formasi Ideal Shin Tae-yong dengan Tambahan Kevin Diks

Top 3 Bola: Mees Hilgers Diminta Tolak Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan Tolak Rp7 Miliar, Formasi Ideal Shin Tae-yong dengan Tambahan Kevin Diks

Tiga berita bola terpopuler, mulai dari Marselino Ferdinan di Oxford United, kabar naturalisasi Kevin Diks, hingga Mees Hilgers diminta tolak Timnas Indonesia.
Sama-sama Main di Luar Negeri, Segini Perbedaan Gaji Megawati Hangestri dan Yolla Yuliana, Ternyata Lebih Besar...

Sama-sama Main di Luar Negeri, Segini Perbedaan Gaji Megawati Hangestri dan Yolla Yuliana, Ternyata Lebih Besar...

Setelah berakhirnya Proliga 2024, sejumlah pevoli Indonesia memutuskan untuk melanjutkan karier ke luar negeri, diantaranya Megawati Hangestri dan Yolla Yuliana
Selengkapnya
Viral