Nasution harus terus berlari dari kejaran pasukan pembunuh. Demi keamanan dirinya, Jenderal yang telah kenyang di berbagai medan pertempuran itu harus tiarap di lantai mobil saat dibawa keluar dari kawasan Teuku Umar.
" Mereka khawatir para pembunuh akan terus mengejar Nasution untuk kembali mencoba membunuhnya jika ia dibiarkan di rumahnya atau di sekitar situ. Kekhawatiran mereka ternyata beralasan, karena tidak lama setelah Nasution lolos seorang anggota Tjakrabirawa datang ke rumahnya mencari dia dan menanyakan di mana Nasution." tulis Victor.
Pembalasan Sang Jenderal yang Terluka
Di rumah persembunyiannya pada 1 Oktober 1965, Nasution mendengar dari radio pada pukul 08.00 siaran ulang Pengumuman Dewan Revolusi, yang ditandatangani Letkol Untung.
Ia kemudian memerintahkan kepada Letkol Hidajat Wirasondjaja untuk mencari informasi lebih lanjut tentang situasi Jakarta saat itu.
"Dalam hubungan ini, letkol itu pergi ke Kostrad, di situ ia bertemu dengan Soeharto dan Umar, dan melaporkan kepada mereka mengenai keadaan Nasution dan bahwa ia sehat wal’afiat dan sedang bersembunyi, karena anak buah Untung masih mencari-cari dia." tulis Victor dalam bukunya.
Soeharto dan Umar kemudian memberikan juga informasi kepada Hidajat mengenai apa yang telah terjadi, dan ini kemudian disampaikan Hidajat kepada Nasution sekembalinya dari Kostrad.
Load more