Jakarta, tvOnenews.com - Bakal Calon Presiden 2024 (Bacapres) Prabowo Subianto pernah mendapat dukungan dari para ulama, diantaranya Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat pada Pilpres 2019.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto sebelumnya berpasangan dengan Sandiaga Uno untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019.
Euforia dukungan buat pasangan Prabowo Subianto terus mengalir dari berbagai kalangan, khususnya dari para ulama.
Bacapres 2024 Prabowo Subianto. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Tak sedikit dukungan yang mengalir deras untuk Prabowo agar bisa menjadi Presiden Indonesia.
Sayangnya, hasil Pilpres 2019 menyatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi pemenangnya dengan perolehan suara 55,50 persen.
Dalam sebuah kesempatan pada 4 tahun yang lalu, pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad berbincang-bincang dengan Prabowo Subianto dalam tayangan Kabar Petang tvOne.
Dalam pertemuan dua tokoh tersebut, Prabowo berterima kasih kepada Ustaz Abdul Somad sembarai bertanya apa yang dilihat sang Ustaz ketika berdakwah keliling Indonesia dalam momen menjelang Pilpres 2019.
"Terimakasih ustaz bisa berjumpa dengan Saya, saya mengikuti ustaz selama berkeliling Indonesia, apa yang ustaz lihat?" kata Prabowo.
Ternyata, dalam setiap dakwahnya ketika Ustaz Abdul Somad naik ke atas panggung, banyak jemaah yang menunjukkan 2 jari yang merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo.
"Kalian kan punya jari 10 kenapa yang diangkat cuma 2, itu saya ucapkan untuk menetralisir karena ini kan ada Panwaslu ada Bawaslu, saya tidak ingin tabligh akbar itu menjadi politik," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Dari mulai ujung Aceh, sampai pulau Madura, sampai ke Sorong, ini saya lihat umat berharap besar," sambungnya.
Kemudian Ustaz Abdul Somad bercerita tentang bagaimana kaidah dalam memilih seorang pemimpin.
"Ini ada satu keranjang amanah, ijtima ulama mengamanahkan ini, Allah melalui ijtihad ulama, tapi umat juga, jadi ada dua dukungan, ulama dengan umat," kata Ustaz Abdul Somad.
"Dalam keranjang ini ada pisau, ada bunga, ada buah, ada pena, maka dua pesan Allah, amanah bapak letakkan ini," lanjutnya.
Dialog Prabowo Subianto dan Ustaz Abdul Somad.
Pendakwah asal Silo Lama, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara ini menganalogikan sebuah pisah diamanahkan kepada anak muda yang akan pergi ke hutan untuk berburu.
Bunga diberikan kepada perempuan supaya diberikan kepada suaminya.
Buah diberikan kepada anak-anak agar mereka sehat, sementara pena diberikan kepada Ulama.
"Jangan bapak berikan pisau kepada anak kecil, dia akan melukai," pesan Ustaz Abdul Somad.
Dalam persoalan memilih calon presiden pilihannya, Ustaz Abdul Somad mengaku memiliki cara tersendiri yaitu dengan mendatangi ulama-ulama yang tidak populer tapi mata batinnya bersih.
"Allah bukakan hijab kepada dia, ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, mungkin bapak tidak kenal," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad tak langsung bertanya kira-kira siapa calon presiden yang terbaik, tetapi membiarkan ulama-ulama tersebut bercerita.
Salah seorang ulama tersebut mengaku lima kali bermimpi bertemu Prabowo.
"Kalau mimpi satu kali boleh jadi dari setan, lima kali dia mimpi ketemu bapak," ujar Ustaz Abdul Somad.
Kemudian ada juga ulama lain yang sangat tidak ingin didatangi orang penting seperti menteri tetapi dalam perbincangannya dengan Ustaz Abdul Somad tersebutlah suatu nama calon presiden.
"Di akhir pertemuan dia bilang Prabowo," kata Ustaz Abdul Somad.
Berdasarkan pengalamannya itulah Ustaz Abdul Somad menjadi terlintas di benaknya mengapa sampai ulama-ulama itu menyebut nama Prabowo.
"Setiap malam saya berpikir kenapa mereka cerita ke saya," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad merasa wajib untuk menyampaikan ke publik tentang Prabowo sebagai calon presiden karena tak ingin menyesal seumur hidup jika tak disampaikan.
Prabowo Subianto juga meminta saran kepada Ustaz Abdul Somat untuk apa yang harus dilakukannya jika kedepannya menjadi pemimpin.
Mendengar hal itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan buah durian kalau hanya sekedar berputik orang akan cuek.
Berbeda halnya jika sudah berbuah, harum, dan ranum. Orang-orang akan melempar, dan monyet akan naik.
"Sekarang buahnya sedang harum, bapak tabah, kuat serahkan kepada Allah, la haula wala quwwata illa billah," tuturnya.
Ulama lulusan Institut dar al-hadith al-hassania di maroko ini mengatakan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata,"Seandainya doamu makbul, dan doa itu cuma satu, mintalah pemimpin yang adil." ucapnya. (far/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more