tvOnenews.com - Hari kedua setelah G30S PKI, pada 2 Oktober 1965 pukul 01.00, Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit bergegas. Aidit sepenuhnya sadar, bahwa rangkaian aksi militer mereka telah tamat, ia disarankan para koleganya segera meninggalkan ibu kota.
Sjam Kamaruzzaman, pimpinan Biro Khusus PKI, meminta Sujono agar mendekati Marsekal Omar Dhani untuk meminta sebuah pesawat bagi Aidit.
Sujono melapor kembali menjelang pukul 23.00, 1 Oktober 1965, bahwa ia telah mendapatkan sebuah pesawat, dan saat itu juga diputuskan Aidit harus pergi ke Yogyakarta, ditemani oleh sekretarisnya, Kusno dan Walujo.
"Segera setelah pesawat diisi bahan bakar dan siap, Sjam mengeluarkan Aidit dari rumah Suwardi dan membawanya ke landas pacu untuk menaiki pesawat itu, yang tinggal landas pada pukul 1.00 pagi tanggal 2 Oktober 1965 dengan tujuan Yogyakarta." tulis Victor.
Pemimpin Partai Komunis Indonesia DN Aidit (istimewa)
Aidit melarikan diri ke Yogyakarta dengan sejumlah rencana, diantaranya membuat pemerintahan darurat Dewan Revolusi di Yogyakarta, mengevakuasi presiden Soekarno ke Yogyakarta dan memulai suatu “counter-offensive revolusioner” melawan Soeharto dan Nasution yang mendominasi Jakarta dan Jawa Barat.
Pelarian Aidit ke Yogyakarta dan Jawa Tengah
Load more