Magetan, Jawa Timur - Pasca tebing longsor dan menimpa dua rumah milik warga di Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, pada Rabu siang (24/11/2021), sejumlah keluarga Gito dan Karno penghuni rumah yang rusak tersebut memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang dirasa lebih aman.
Pairan (37 tahun) keluarga pemilik rumah rusak mengaku khawatir terjadi longsor susulan, mengingat selain hujan ekstrem masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan, juga adanya troble pada peralatan Early Warning System (EWS)
“Sementara ini keluarga saya mengungsi ke tempat saudara mas, di RT 16 ada 2 orang, ya gimana lagi kejadian mendadak mas, hujan deras itu langsung menghantam rumah bagian belakang rusak parah. Kalau kemarin itu EWS bener-bener gak bunyi jadi bikin panik, biasanya EWS itu bunyi jadi bisa persiapan,” ujar Pairan.
Kamis pagi (25/11/2021) puluhan relawan dan petugas gabungan dari BPBD dan TNI-Polri berjibaku melakukan kerja bakti membersihkan rumah korban dari material longsor, berupa lumpur dan bebatuan yang menerjang dua rumah. Masing-masing rumah, bagian dapur dan kandang ternak mengalami kerusakan parah.
Ari Budi Santosa, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan menjelaskan, akibat hujan ekstrem pada hari Rabu kemarin terjadi enam titik tanah longsor, yang semuanya berada di Kecamatan Poncol. Namun yang parah ada di Dusun Wonomulyo, Desa Genilangit yang merusak dua rumah.
“Total ada enam titik di dua desa, yang parah dua titik di dusun Wonomulyo, satu menutup jalan, satunya menimpa dua rumah warga,” terang Ari Budi di kantor BPBD Magetan.
Sementara di waktu yang sama, Ari juga menjelaskan terkait EWS penanda tanah gerak yang dikatakan warga tidak berbunyi, saat terjadi tanah longsor Rabu kemarin. Alatnya sudah di cek petugas dan normal tidak ada kerusakan. Saat di tes juga berbunyi. Diduga warga tidak mendengar saat sirine EWS berbunyi, lantaran saat yang sama terjadi hujan lebat.
Load more