"Gak semua ngomong, berarti ada yang mau? Payah anak buah saya, aduh gawat. Jadi, ya apa sih urusannya. Lho kok bingung karepe dewe," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan peluang duet Ganjar-Prabowo kemungkinan terbuka. Dia lantas menyebut pada Pilpres 2024 kemungkinan terbentuk dua poros.
“Semua komunikasi. Saya sampaikan tadi ya, bisa dua poros, tiga poros. Yang sulit itu adalah satu poros dan empat poros, nah itu sulit,” ucap Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).
Begitu pun sebaliknya Gerindra mendorong Prabowo jadi capres bila berduet dengan Ganjar.
Terlepas dari wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo, hasil survei New Indonesia Research & Consulting pada 26 September lalu menyebutkan, Prabowo unggul dalam simulasi tiga nama dengan elektabilitas 38,8 persen, mengungguli Ganjar Pranowo dengan 32,1 persen dan Anies Baswedan 20,2 persen, serta sisanya tidak tahu/tidak menjawab 8,9 persen.
Kemudian dalam simulasi dua nama, Prabowo unggul atas Ganjar dengan elektabilitas mencapai 51,8 persen, sedangkan Ganjar memperoleh 33,3 persen dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 14,9 persen.
Load more