Jakarta, tvOnenews.com-Tiba tiba isu suksesi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengemuka. Anak pertama Soekarno, Guntur Soekarno Putra menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah sepuluh tahun sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dibutuhkan tetap berada di lingkar kekuasaan dengan jadi Pemimpin Partai Politik. Usulan Guntur, Jokowi bisa menjadi Ketua Umum PDIP lewat Kongres Luar Biasa.
Usulan ternyata bersambut di sejumlah fungsionaris. Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo setuju dengan usulan Guntur Soekarnoputra.
"Saya setuju dengan usulan tersebut (Jokowi jadi Ketum PDIP). Pokoknya kalau kader PDIP diusulkan siapa pun, berarti punya potensi, enggak masalah," kata Rudy usai bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (2/10).\
Secara berkelakar, Rudy menyebut Jokowi jadi ketum PDIP dirinya ikut diuntungkan karena pernah mendampingi Jokowi menjadi wakil wali kota Solo, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo 2005-2010. Rudy lantas menggantikan Jokowi sebagai wali kota Solo. "Mohon maaf, berarti saya itu katut kesinggung-singgung (ikut menjadi pembicaraan). Maju wali kotanya bareng Rudy, jadi presiden dua periode, dan jadi Ketum PDIP," kata Rudy
Bahkan bagi Rudi setelah memimpin Indonesia, sangat mudah memimpin partai politik.
"Beliau sukses memimpin 270 juta lebih rakyat Indonesia, nyaman kok. Kalau jadi Ketum PDIP hanya memimpin 140 juta kader aja, pasti lebih nyaman dan bisa. Keputusan akhir ada di Kongres PDIP," sambung pria berkumis ini.
Namun, menurut Rudi keputusan bukan ada di tangan orang perorang atau Guntur. Tapi semua harus melalui kongres. "Semua itu keputusan kongres," tambah dia.
Load more