LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Nasional Corruption Watch (NCW) saat menggelar konferensi pers
Sumber :
  • Tim tvOne

Persekongkolan Jahat ‘Investasi Bodong’ Xinyi Grup Asal China Diungkap NCW: Adanya Dugaan Korupsi dan Pengaturan Nilai Investasi

Hasil penyelidikan NCW teridikasi dugaan korupsi dan pengaturan nilai investasi Xinyi Grup guna untungkan para pihak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City

Selasa, 3 Oktober 2023 - 10:56 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Nasional Corruption Watch (NCW) mengungkapkan hasil penyelidikan dan pengumpulan data informasi terkait carut marut relokasi lahan masyarakat Pulau Rempang terkait investasi Xinyi Grup.

Menurut NCW dari hasil penyelidikan pihaknya teridikasi adanya dugaan korupsi dan pengaturan nilai investasi guna menguntungkan beberapa pihak pada Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City dengan investor Xinyi Grup.

Ketua DPP NCW, Hanifa Sutrisna mengungkap, setidaknya terdapat tujuh temuan yang didapati oleh pihaknya dalam polemik Rempang Eco-City. Temuan pertama, terkait rekam jejak kegagalan Xinyi melanjutkan komitmen investasi di Gresik dan Bangka Selatan.

“Dari data yang NCW temukan, sebelum Pulau Rempang, ternyata Xinyi Glass pernah membuat MoU yang sama dengan Kawasan Industri Sadai tahun 2020 di Bangka dengan janji akan menyiapkan US$6-7 miliar," ucap Hanifa saat jumpa pers, Senin (2/10/2023).



Hanifa menjelaskan, Investasi Xinyi di Bangka Belitung kala itu digadang untuk menggarap pengolahan mineral tambang pasir kuarsa. Rencana investasi ini disampaikan General Manager (GM) International Business Development Xinyi Group Cheng Gang kepada Pj Gubernur Provinsi Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang pada November 2022.

“Namun, begitu akan dilanjutkan untuk proses MoA (Memorandum of Agreement), Xinyi Glass seperti raib dan hilang tanpa kabar berita, dan beredar alasan belum dilanjutkan proyek industri kaca terbesar di ASEAN oleh Xinyi Glass karena tidak tersedianya gas di kawasan Bangka Belitung Industrial Estate, Sadai Bangka Selatan," terang Hanifa.

Kemudian, Hanifa turut menyinggung komitmen investasi Xinyi Glass bernilai US$700 juta di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2022. Ketika itu Xinyi masuk dengan menggaet mitra lokal PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) untuk membeli lahan yang digunakan untuk pembangunan pabrik kaca.

“Berdasarkan Perjanjian tersebut, BKMS telah setuju untuk menjual lahan dan Xinyi telah setuju untuk membeli lahan yang luas dalam rangka pembangunan pabrik produksi Kaca Xinyi di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE (KEK JIIPE),” bebernya.

Progres investasi di Gresik, jelas Hanifa, juga tidak jelas ujungnya. hal ini diduga karena rendahnya kemampuan keuangan Xinyi. Dugaan rendahnya kemampuan keuangan Xinyi Glass ini tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi Xinyi Glass Holdings Limited Tahun 2022, yang diaudit EY Ernst & Young's. 

“Hasil laporan keuangan E&Y ini membantah jika disebut Xinyi Group perusahaan berkelas dunia dengan jangkauan pasar global yang dominan. Faktanya, 68 persen penjualan Xinyi Glass di pasar lokal China, bukan dunia," ungkap Hanifa.

Baca Juga :


Lebih lanjut, Hanifa mengungkapkan bahwa hasil audit tersebut menunjukkan nilai property plant equipment Xinyi Group hanya US$2,2 miliar dan sales revenue sebesar US$3,4 miliar. Sedangkan consolidate net cash flow hanya US$41 juta.

“Lalu bagaimana mungkin Xinyi Group bisa investasi hingga US$11,5 miliar?  Apakah hanya untuk menggoreng saham Xinyi Glass Holding Limited agar naik dan menguntungkan pihak-pihak yang terlibat dalam persekongkolan jahat ‘investasi bodong’ perusahaan pabrik kaca asal Tiongkok tersebut?” tegas Hanifa.

Setelah mencuatnya bentrokan masyarakat Pulau Rempang dengan Aparat, Hanifa menilai Xinyi akhirnya kena batunya. Insiden tersebut diduga membuat saham mereka turun hingga 20% pada 26 September 2023.

Adapun kenaikan saham Xinyi pada 29 September 2023 lalu, menurutnya tak lepas setelah adanya upaya dari Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menegaskan bahwa investasi Rempang Eco City tetap akan dilanjutkan dengan 4 poin petunjuk dari Presiden Jokowi.

“Ini sangat terencana dan tertata rapi bahwa Xinyi ini akan dinaikkan namanya, dibuat seolah-olah ini perusahan besar, yang dikatakan target berikutnya membangun pabrik kaca terbesar, sehingga investor akan memperebutkan membeli sahamnya,” ujar Hanifa.

Kemudian, NCW juga menyoroti studi Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) Proyek Eco City Rempang yang belum dituntaskan.

Menurut NCW, hal tersebut terindikasi dari undangan Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Nomor B-4392/A2.1/PT.02/09/2023 tentang Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen AMDAL Kawasan Rempang Eco City.

“Ini menjadi pertanyaan publik selanjutnya, apakah sebuah mega proyek bisa dilaksanakan dan dianggap sudah melewati proses kajian yang komprehensif sehingga layak untuk diteruskan?” ujar Hanifa.

Halaman Selanjutnya :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Mualaf Ini Akui Kehebatan Skuad Garuda Asuhan STY, Sarankan Mau Sebanding Eropa Harus...

Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Mualaf Ini Akui Kehebatan Skuad Garuda Asuhan STY, Sarankan Mau Sebanding Eropa Harus...

Pemain Timnas Indonesia itu populer, sebut prestasi Skuad Garuda harus diakui. Baru pertama dalam sejarah, sampai di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026..
Dicoret Pelatnas PBSI, Pelatih Bulu Tangkis Top Herry Iman Masih Tunggu Kontrak Resmi dari Malaysia

Dicoret Pelatnas PBSI, Pelatih Bulu Tangkis Top Herry Iman Masih Tunggu Kontrak Resmi dari Malaysia

Mantan pelatih bulu tangkis ganda putra dan campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengungkapkan siap membantu tim Malaysia.
Tak Bersajam, Belasan Orang di Sumut Meresahkan Warga saat Malam Tahun Baru, Brimob Turun Tangan

Tak Bersajam, Belasan Orang di Sumut Meresahkan Warga saat Malam Tahun Baru, Brimob Turun Tangan

Satuan Brimob Polda Sumatera Utara meringkus belasan orang yang meresahkan warga di kawasan Kecamatan Medan Belawan, Medan saat malam tahun baru, Rabu (1/1).
Lerai Pertikaian Dua Kelompok Pemuda, Tiga Warga Malah Dikeroyok Pakai Sajam di Lombok

Lerai Pertikaian Dua Kelompok Pemuda, Tiga Warga Malah Dikeroyok Pakai Sajam di Lombok

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan tiga warga mengalami luka parah di wilayah Lombok Timur, NTB pada malam Tahun Baru 2025.
Pengamat Komunikasi Politik Pastikan Publikasi OCCRP Tidak Ilmiah

Pengamat Komunikasi Politik Pastikan Publikasi OCCRP Tidak Ilmiah

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago, bereaksi soal laporan yang kategorikan Jokowi jadi salah satu pemimpin terkorup di dunia.
PSI Tegaskan Publikasi OCCRP Tentang Jokowi Jadi Suara Barisan Sakit Hati

PSI Tegaskan Publikasi OCCRP Tentang Jokowi Jadi Suara Barisan Sakit Hati

PSI menilai bahwa publikasi OCCRP yang memasukkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dalam daftar pemimpin korup di dunia mencerminkan suara barisan sakit hati.
Trending
Janji Suwon FC Usai Lepas Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan Terungkap, Isinya Ternyata

Janji Suwon FC Usai Lepas Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan Terungkap, Isinya Ternyata

Klub Liga Korea Selatan, Suwon FC membuat janji kepada bek Timnas Indonesia Pratama Arhan seusai tidak diperpanjang kontraknya.
Terungkap, Fakta Baru Tingkah 'Aneh' Remaja MAS saat Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus, tetapi Ibu Kandung Sangat Siap Berbuat Ini

Terungkap, Fakta Baru Tingkah 'Aneh' Remaja MAS saat Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus, tetapi Ibu Kandung Sangat Siap Berbuat Ini

Terungkap, fakta baru yang 'aneh' kasus MAS (14), remaja yang tega membunuh ayah dan neneknya di salah satu perumahan, wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Meski Awalnya Cuma Kontrak Jangka Pendek, Port FC Kini Berani Jamin Asnawi Mangkualam Hingga 2028/2029

Meski Awalnya Cuma Kontrak Jangka Pendek, Port FC Kini Berani Jamin Asnawi Mangkualam Hingga 2028/2029

Klub Liga Thailand Port FC berani menjamin pemain Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam hingga 2028/2029.
Pengamat Komunikasi Politik Pastikan Publikasi OCCRP Tidak Ilmiah

Pengamat Komunikasi Politik Pastikan Publikasi OCCRP Tidak Ilmiah

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago, bereaksi soal laporan yang kategorikan Jokowi jadi salah satu pemimpin terkorup di dunia.
Delapan Ton Garam yang Disemai di Awan Jakarta Periode Nataru Mampu Kurangi Intensitas Hujan

Delapan Ton Garam yang Disemai di Awan Jakarta Periode Nataru Mampu Kurangi Intensitas Hujan

Delapan ton garam atau natrium klorida (NaCl) disemai selama enam hari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah DKI Jakarta pada pekan terakhir 2024 menjelang tahun 2025.
Kepada Media Malaysia, Herry IP Beri Pengakuan Jujur soal Potensi Tukangi Tim Bulu Tangkis Negeri Jiran

Kepada Media Malaysia, Herry IP Beri Pengakuan Jujur soal Potensi Tukangi Tim Bulu Tangkis Negeri Jiran

Mantan pelatih ganda putra dan campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menyebut sudah tertarik dan siap untuk melatih untuk tim bulu tangkis Malaysia.
Lerai Pertikaian Dua Kelompok Pemuda, Tiga Warga Malah Dikeroyok Pakai Sajam di Lombok

Lerai Pertikaian Dua Kelompok Pemuda, Tiga Warga Malah Dikeroyok Pakai Sajam di Lombok

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan tiga warga mengalami luka parah di wilayah Lombok Timur, NTB pada malam Tahun Baru 2025.
Selengkapnya
Viral