Doha, tvonenews.com - Qatar merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pasar kerja luar negeri yang cukup menjanjikan, sehingga memberikan peluang untuk dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, terdapat tiga besar permintaan Pekerja Migran Indonesia berdasarkan sektornya, yaitu hospitality, kesehatan, dan migas. Namun sayangnya, jumlah tenaga kerja Indonesia yang dapat mengisi peluang kerja di Qatar relatif masih sangat sedikit, yaitu hanya sekitar 21.000 orang dari total 2.3 juta tenaga kerja asing (ekspatriat) di Qatar.
Untuk itu, dalam rangka mengisi peluang kerja yang besar tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan Indonesia Business Matching 2023 di Kota Doha, Qatar pada Rabu (4/10/203). Dalam kegiatan ini juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penempatan antara Perusahaan Mitra Usaha dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
"Kegiatan Business Matching ini merupakan langkah strategis untuk dapat mendorong Pekerja Migran Indonesia masuk dan bekerja di Qatar sesuai dengan prosedur pemberangkatan dan penempatan yang benar, bekerja dengan penuh semangat, dan memiliki loyalitas terhadap tempat mereka bekerja," ucap Menaker saat membuka Indonesia Business Matching 2033.
Menaker mengatakan, kegiatan Business Matching merupakan bagian dari event tahunan Indonesian Labor Market (ILM) untuk mempertemukan antara perusahaan atau End User (Employers) di Doha dengan beberapa P3MI dari Indonesia.
Indonesia Business Matching 2023 ini dihadiri sekitar 96 perusahaan Qatar, khusus yang bergerak di bidang perhotelan, retail, manufaktur, oil and gas, transportasi serta kesehatan, seperti Rumah Sakit dan Klinik, dan dihadiri sekitar 20 P3MI.
Menaker berharap kepada pihak pengusaha yang hadir dalam forum ini agar dapat sebanyak-banyaknya merekrut pekerja migran dari Indonesia. "Saya yakin kehadiran Pekerja Migran Indonesia akan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perusahaan di Qatar," ucapnya.
Load more