Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah - Puluhan santri pondok pesantren Darul Amin Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengalami keracunan makanan, yang diperoleh dari nasi bungkus sedekah Jumat dari seseorang usai sholat Jumat di Masjid Nur Alif, yang letaknya tidak jauh dari pondok pesantren tersebut.
Pembagian sedekah jumat tersebut lokasinya di depan kantor Disdukcapil Jl. HM. Arsyad, Sampit. Lokasinya persis berseberangan dengan pesantren Darul Amin, Sampit.
"Usai menyantap nasi bungkus tersebut, memang belum terlihat ada tanda-tanda keracunan, tapi beberapa jam setelah itu, tepatnya seusai sholat ashar, tiba-tiba banyak santri yang mengeluh kepalanya pusing dan perutnya mual," lanjut Ustadz Akhmad Rayyan.
Setelah itu sejumlah santri yang diduga keracunan makanan itu satu-persatu langsung tumbang dan muntah-muntah, sehingga pihak pondok langsung memutuskan untuk membawa santri yang kondisinya parah ke RSUD Dr. Murjani Sampit.
Sesampainya di rumah sakit, para santri tersebut langsung mendapatkan perawatan yang intensif dari tenaga medis, dan langsung diberikan cairan infus.
"Yang dibawa ke rumah sakit jumlahnya ada 11 orang, mereka adalah santri yang kondisinya paling parah. Sementara sekitar 19 santri lainnya dirawat di pondok oleh dokter yang sengaja kami datangkan ke pondok. Jadi total keseluruh santri yang kondisinya parah ada sekitar 30 an orang," kata Ustadz Rayyan.
Sementara itu menurut salah seorang ustadz pengasuh pondok, Ustadz H. Muhiddin, dari cerita beberapa santri yang mengalami keracunan, saat mereka menyantap nasi bungkus tersebut, rasanya memang sudah terasa asam dan agak berbau, seperti makanan basi.
"Kebanyakan santri yang keracunan tersebut memakan nasi dengan lauk telur dan tempe," tutupnya.
( Didi Syachwani / MTR )
Load more