Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa meminta perempuan Indonesia harus menjaga kadar hemoglobin (HB) tetap stabil atau di atas 12 gram/dL. Hal ini untuk mencegah terjadinya stunting pada anak yang dilahirkan.
Ucapan itu disampaikan saat Suharso dalam sosialisasi RPJPN 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Teknokratik 2025-2029 bersama KPU dan parpol peserta pemilu.
Dia mengatakan jumlah kasus stunting di Indonesia masih tinggi, yakni di atas 20 persen. Sedangkan, WHO mensyaratkan jumlah kasus stunting harus di bawah 20 persen.
“Bagi remaja-remaja terutama perempuan yang baru menikah itu harus dijaga pertama adalah HB-nya. Ini berdasarkan pengalaman. Jadi HB-nya itu mesti benar. HB perempuan harus di atas 12,” kata Suharso di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, kadar HB yang rendah saat hamil berpotensi mengalami kekurangan gizi. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami stunting.
“Untuk itu maka diperlukan protein hewani. Protein hewani yang paling sederhana adalah telur ayam,” ujar dia.
Suharso lantas menyinggung pernyataan Presiden ke-1 RI Soekarno alias Bung Karno soal pentingnya konsumsi makanan bergizi bagi perempuan.
“Itu yang disampaikan oleh Bung Karno bahwa bangsa itu bergantung pada perempuannya. Rusak perempuannya, rusak bangsanya,” ujarnya.
“Saya ingat cuplikan pidato dari Bung Karno soal gizi. Gizi itu di ibu-ibu, di mbok-mbok, ingat anakmu. Nah, itu kira-kira. Sesederhana itu. Nah, itu kita lupa. Jadi stunting tidak perlu terlalu jauh menurut saya kalau itu bisa diatasi,” tandas dia. (saa/nsi)
Load more