"Eskalasi pelaku kekerasan dari tersangka mengindikasikan bahwa betapapun dia sudah menenggak minuman keras, tapi dia masih punya cukup kesadaran untuk mengendalikan perilakunya," ujarnya saat hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia Pagi, dilansir youtube tvOnenews.
"Namun sayangnya bentuk pengendalian perilaku yang dia lakukan, bukanlah dengan menghentikan, atau menurunkan bobot kekerasannya, tapi justru melanjutkan bahkan meningkatkan bobot kekerasannya itu," terangnya.
Apakah itu bisa disebut sebagai kesadaran meski dibawah pengaruh minuman keras? saat ditanyakan oleh tim tvOne.
"Tentu saja, kalau ditanya,'Hei Anda mabuk tidak?' orang yang bermasalah dengan hukum tentu dia akan mencari alasan agar dia bisa diringankan hukumannya," tuturnya.
Menurut Reza Indragiri, betapa idealnya ketika waktu kejadian itu polisi langsung melakukan pemeriksaan darah.
Guna menakar apakah kondisi alkohol dalam darah sang tersangka, sudah sampai ambang yang menghilangkan kesadaran.
Adapun cara kedua untuk melepaskan argumentasi soal tersangka tidak sadar karena pengaruh minuman keras.
Load more