“Pertamina (MOR I Sumbagut) jangan takut sama agen, harusnya takut sama kepala daerah, karena mereka yang menentukan warganya. Dan dalam perjanjian dengan kami, kamilah yang menentukan berapa kuota untuk agen tersebut, bukan agen,” tutur Ahok lagi.
Saat ini, terkait izin agen yang bermasalah yang diduga dimiliki salah satu tokoh politik di Kota Bukittinggi tersebut yang menguasai lima perusahaan agen LPG 3 Kg sudah di proses dan diberikan sanski Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terdapat dua perusahaan agen, sedangkan tiga perusaan lagi dalam proses penindakan.
“Kalau terbukti tidak sesuai dengan aturan kami (Pertamina) kita akan cabut atau lakukan Pemutusan Hubungan Usaha. Dan saat ini baru dua agen yang sudah kita putus, sisanya (3 agen) dalam proses,” tegas Ahok lagi.
Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Tidak Pernah Langka
Selain itu, Komisaris Utama PT Pertamina Persero, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pastikan gas bersubsidi tabung 3 kilogram tidak pernah langka di pasaran dengan penjualan sesuai harga eceran tertinggi tiap tiap daerah.
Hanya saja, susahnya gas ditemukan karena ada persoalan di tingkat agen dan pangkalan yang nakal yang menaikkan harga. Ahok menegaskan, pertamina segera mencabut izin usaha agen agen nakal tersebut.
Kehadiran ahok ke Padang dan Bukittinggi sekaligus dalam rangka menjadikan Bukittinggi sebagai pilot projek penyaluran gas 3 kilogram melaui kelurahan dan desa atau nagari. Dengan sistim ini, distribusi gas untuk rakyat miskin dapat terpantau dengan baik, sejalan dengan peluncuran program Kartu Bukittinggi Hebat.
Load more