"Ada lima saksi yang kami periksa. Mereka itu sekuriti, pekerja, dan dari pihak manajemen perusahaan," katanya.
Sementara ini polisi masih menunggu kelima orang tersebut pulih dari kejadian tersebut.
“Kalau kondisi mereka sudah membaik kami pasti akan segera periksa. Tidak menutup kemungkinan juga memanggil saksi-saksi lainnya,” lanjut Kombes Yusuf.
Kebakaran di pabrik smelter tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WITA, Rabu (11/10). Keterangan awal yang didapat polisi menyebutkan terjadi percikan api di cerobong pabrik, di bagian mixing batu bara, tempat dimana batu bara diaduk dan kemudian diteruskan ke tungku pembakaran.
Di bagian mixing ini korban CW berusaha memadamkan api, namun tiba-tiba kemudian terjadi ledakan dan membuat kebakaran lebih besar lagi.
"Kami masih menyelidiki asal api. Kerugian materiil akibat peristiwa ini belum dapat dihitung,” ucap Kombes Yusuf. (ant/ree)
Load more