Polemik Pendamping Prabowo Subianto Terus Bergulir, Ini Kata Pengamat

tvOnenews.com - Polemik mengenai siapa pendamping Capres Praowo Subianto di Pilpres 2024 terus bergulir. Setelah Prabowo mengungkapkan ada 4 nama, banyak spekulasi yang berkembang.

Pertemuan para Ketua Umum Partai Politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Jumat malam, menuai polemik mengeni pendamping Prabowo Subianto.

Pertemuan yang berlangsung sama dua jam dan tertutup untuk media, Bakal Calon Presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto telah menyebut 4 sosok cawapres yang masuk bursa cawapres hari ini.

"4 nama yang bisa saya sampaikan ada calon dari luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, satu calon dari Jawa Timur," ujar Prabowo, Jumat malam.

Prabowo juga menjelaskan, para ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju dalam beberapa hari ke depan akan berkumpul lagi untuk memutuskan 4 kandidat yang sudah mengerucut jadi cawapres menjadi 1 nama.

Hal ini mendapat tanggapan para, Pakar Komunikasi Politik dan Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing, yang mengatakan bahwa jika lihat komposisi yang disebut oleh Prabowo Subianto adalah Yusril Ihza Mahendra untuk luar Jawa, Gibran Rakabuming Taka untuk Jawa Tengah, untuk Jawa Timur ada Khofifah Parawansa, dan di Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Kenapa di luar Jawa itu Yusril, pasti Yusril siapa lagi yang pantas dan layak tokoh dari luar Jawa, kalau kata orang Erick Thohir, tidak masuk karena Erick Thohir itu lahirnya di Jakarta menurut catatan kami. Jadi Erick itu sudah tereliminasi," ujar Emrus.

Emrus juga menjelaskan, kalau soal Gibran pastinya masih menunggu Putusan MK, Ridwan Kamil di Jawa Barat ada bayang-bayang Airlangga selaku Ketua Umumnya, Khofifah Parawansa untuk Jawa Timur harus dilihat lagi, karena suara NU pasti tetap akan terpecah dan Khofifah pernah bilang belum berpikir soal Cawapres.

"Para Ketua Umum Partai KIM ini harus memperhatikan semua aspek, orangnya harus bersih dan berintegritas, karena menurut data survei ada 64% warga menginginkan pemimpin yang bersih dan berintegritas. Track record  bersih, bisa menarik suara NU, dan mampu menghadirkan keadilan ini figurnya ada di Yusril Ihza Mahendra," jelas Emrus.