Jakarta - Antrean pasien Covid-19 terus menumpuk di lorong Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat hingga Kamis pagi (24/6). Penumpukan pasien terinfeksi virus corona ini memang sudah mulai terjadi sejak sepekan lalu.
Penanggung Jawab Covid-19 RSUD Cengkareng, dr. Benny Octavianus menjelaskan di Program Apa kabar Indonesia Pagi, pada Kamis pagi, bahwa keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng sudah 100 persen sejak tujuh hari yang lalu.
"Kami sejak tujuh hari lalu sudah 100 persen (okupansi), kan yang di bawah (ruang IGD) engga bisa naik ke atas (ruang ICU) karena di atas penuh, yang jadi masalah pasien masuk terus," ujar dr. Benny khawatir.
Setidaknya ada 15—20 pasien yang masih mengantre di luar ruang IGD RSUD Cengkareng hingga pagi ini. Meski tak bisa masuk, tetapi para pasien tersebut tetap mendapatkan perawatan dari pihak RS.
Dengan adanya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) hanya pasien yang data riwayat kesehatannya terdaftar di sistem yang bisa masuk perawatan ruang IGD.
"Jadi setiap hari kami di sini terima pasien dari provinsi Banten dan Jawa Barat khususnya Jabodetabek dikirim ke sini. Dengan SPGDT itu datanya lengkap jadi pasien datang bisa langsung masuk ICU atau ruang biasa dan kalau kami ada bed kosong kami kabarkan langsung bisa terima," ungkap dr. Benny.
"Maka kami, sudah satu minggu ini, SPGDT kami menyatakan bahwa kami tidak bisa lagi menerima pasien," tambah Benny.
Load more