"Saya bilang, beruntunglah yang pernah jadi anak presiden, kita-kita ini nggak pernah jadi anak presiden. Jadi nggak pernah tau posisi yang diuntungkan," ujar dia.
Menurut Yusril, guyonan ini bisa saja menjadi serius. Sebab kata dia,hal ini dapat menimbulkan implikasi yang luar biasa.
"Dalam hukum dan politik yang terjadi terutama dalam beberapa hari terakhir, kita semua sudah cermati putusan MK kemarin, dan bagi saya tidak mudah untuk bersikap," jelasnya.
Meski begitu, Ketua Umum PBB ini menjelaskan bahwa putusan itu memang berlaku. Tetapi tergantung bagaimana pihak yang diuntungkan dalam menyikapinya. Jika tidak memanfaatkan putusan itu, maka pihak tersebut merupakan sosok yang berjiwa besar.
"Hanya saya mengatakan terserah pada orang bersangkutan, kalau saya, dalam menghadapi situasi seperti itu, saya katakan 'Terima kasih MK Anda sudah buat putusan yang mungkinkan saya maju sebagai capres-cawapres karena saya pernah atau sedang menjabat kepala daerah meskipun umur saya di bawah 40 tahun" ungkap dia.
"Tapi menyadari bahwa ini akan menimbulkan kontroversi berkepanjangan sekarang dan di kemudian hari maka dengan jiwa besar saya tidak akan memanfaatkan putusan ini, saya akan memutuskan tidak akan maju'. Saya kira orang akan melakukan hormat setinggi-tingginya, sudah diberi kesempatan dia nggak mau gunakan artinya dia berjiwa besar dan dia seorang negarawan," pungkasnya. (rpi/ebs)
Load more