Jakarta - Dokter Spesialis Farmakologi Klinik Unika Atma Jaya, dr. Lonah menjelaskan Ivermectin diklaim bekerja langsung menghambat virus untuk berkembang biak dalam tubuh manusia berdasarkan hasil penelitian lembaga kesehatan dunia. Lonah menjelaskan cara kerja obat yang kini banyak dipakai sebagai terapi pengobatan Covid-19 itu.
"Dia (Ivermectin) bekerja pada si virus itu sendiri, jadi dia menghambat replikasi atau perkembangbiakan pada si virus tersebut, sehingga kalo si virus itu menginfeksi seseorang, itu (Ivermectin) akan terhambat perkembangbiakannya," kata dr.Lonah saat diwawancarai sebagai narasumber di program Apa Kabar Indonesia pagi tvOne, di studio TCI Kawasan Rasuna Kuningan Jakarta, Kamis pagi (24/6).
Namun dr.Lonah juga menegaskan cara kerja Ivermectin itu baru terbukti di dalam laboraturium di mana obat dites langsung ke dalam sel virusnya bukan virus yang berada di tubuh manusia.
"Kalau mau digunakan untuk treatment atau tata laksana pasien Covid. Tetapi studi yang ada dapat ditarik kesimpulan, studinya ini dilakukan di laboratorium, di mana diaplikasikan pada sel yang memang memperlihatkan efek antivirus," ujar Lonah pada penyiar AKIP.
"Kalau kita mau menggunakan sebagai pilihan terapi pada pasien Covid, tentunya masih terdapat atau perlu dilakukan beberapa kajian atau uji klinis yang dilakukan pada manusia yang tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa obat ini memang pertama aman, dan efektif," pungkas Lonah.
Sebelumnya, Ivermectin menjadi topik perbincangan dalam beberapa hari terakhir setelah pemerintah melalui Kementerian BUMN mengumumkan akan meluncurkan Invermectrin sebagai obat terapi bagi pasien Covid-19.
Ivermectin yang memiliki izin edar sebagai obat cacing itu rencananya akan diluncurkan pemerintah sebanyak 4 juta tablet dengan kisaran harga Rp.5.000 hingga Rp.7.000 per butirnya. (mat/act)
Load more