Medan, tvOnenews.com - Dugaan kasus penganiayaan yang dialami seorang pria bernama Firdaus, warga Jalan Pintu Air, Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota, oleh Dit Sabhara Polda Sumut pada Sabtu (21/10/2023) menjadi sorotan masyarakat luas.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menjelaskan kasus tersebut kini tengah didalami oleh Bid Propam Polda Sumut. Di mana para personel polisi yang tengah bertugas dan diduga menganiaya korban kini sudah dimintai keterangan.
“Ya jadi kasusnya ini tengah didalami Propam Polda Sumut, yang pasti kita jajaran polda Sumut tidak ada mengintruksikan perbuatan melanggar hukum, biar proses pemeriksaannya berjalan kita tunggu perkembangannya ya,” kata Hadi.
Hadi pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Dan menyesalkan seharusnya kejadian ini tidak perlu dilakukan serta hal yang tidak patut dan tidak baik terjadi di tengah masyarakat.
Karena menurutnya jika benar kejadian ini terjadi seperti apa yang diceritakan korban, maka itu adalah perbuatan oknum. Sehingga perkara ini dipastikan akan diproses secara transparan dan akan terus disampaikan ke masyarakat.
"Karena ini kasus dugaan penganiayaan, jadi pihak Polda Sumut pasti terus menyampaikan perkembangan penyelidikannya secara transparan,” tutup Hadi.
Sebelumnya pada hari Sabtu (21/10/2023), seorang pemuda diduga dianiaya oleh polisi Sabhara hingga babak belur dan nyaris tewas.
Korban ketika itu menahan rasa sakit disekujur tubuhnya yang mengalami memar.
Pria berusia 37 tahun itu mengungkapkan bahwa ia dikejar oleh petugas polisi lantaran menjadi pengatur jalan (Pak Ogah) di seputaran jalan di depan RS Estomihi.
“Kami ada tiga orang, tapi aku yang dikejar, terus ketangkap dan dibawa ke dalam mobil truk oleh Sabhara itu,” katanya sembari meringis kesakitan atas luka yang dideritanya.
Saat di dalam mobil, kata Firdaus, petugas polisi itu langsung melakukan pemukulan terhadap dirinya.
“Aku dipukuli ditendang, sudah bilang ampun tetap dipukuli. Sampai Amplas baru dituruni, ada belasan orang di dalamnya,” ucapnya dengan terbata-bata sembari mengerang menahan rasa sakit.
Sementara warga Jalan Pintu Air, Gang Langgar yang menerima korban, berinisial KS, mengatakan bahwa ia menerima Firdaus dari tukang becak yang mengantarnya ke pos penjaga malam.
“Tukang becak yang ngantar tadi ke sini. Kasian kali ini, dia kan gak maling, kok dipukuli, ini sudah penganiayaan,” katanya kepada sejumlah media yang menyambanginya di lokasi kejadian.
IS juga meminta agar peristiwa dugaan penganiayaan ini harus diusut tuntas dan jangan tebang pilih, meski pelakunya oknum polisi.
Berdasarkan pantauan, korban dalam keadaan lemas, sesak nafas, dan payah untuk berbicara.
Sementara di tubuhnya dipenuhi oleh luka, bahkan tangannya diduga patah lantaran tidak bisa bergerak dan sakit saat dipegang. Korban saat itu langsung dibawa ke klinik terdekat untuk menjalani perawatan. (ysa/nof)
Load more