Gerak lincah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, terus menjadi sorotan media, baik media mainstream maupun media alternatif seperti dibagikan melalui berbagai saluran media sosial. Ini semua bermula ketika dia mulai diwacanakan masuk dalam kancah Pemilu 2024.
Ia kerap melakukan manuver politik dan mewarnai pemberitaan media-media nasional, seperti orkestra yang berjalan selaras dengan sepak terjang ayahnya, Presiden Jokowi.
Tak hanya sederet pengamat yang mengkritisi langkah Gibran, internal PDIP sendiri juga kerap dibuat gerah. Hingga akhirnya gibran kerap mendapat julukan sebagai Petugas partai, anak ingusan, dilaknat, dan disuruh belajar politik oleh senior-seniornya.
Baru-baru ini, Gibran akhirnya blak-blakan mengenai perlakuan yang dialaminya dalam dinamika kepartaian yang baru digelutinya seumur jagung. Sebagai generasi muda, Gibran diduga gerah kerap dijuluki hal-hal yang menurutnya tak dapat diterima nalar generasinya yang disematkan para kaum tua di partai yang diikutinya.
"Petugas partai, anak ingusan, dilaknat, sana belajar dulu, itu saya kembalikan dulu ke teman-teman semua," kata Gibran di sesi wawancara Rosi bertajuk "Gibran di Antara Ganjar dan Prabowo, Pilih Mana?" sebagaimana dikutip tvonenews, Minggu (22/10/2023).
Dalam kesempatan bincang-bincang itu pula Gibran berkali-kali menekankan bahwa cara menjaring simpati anak muda dalam politik berbeda dengan zaman dahulu.
"Ilmu saya masih sedikit. Kalau saya memang anak ingusan ya enggak usah takut sama saya. Enggak usah takut sama manuver saya," tegas Gibran. (ito)
Load more