Sebab, dirinya sependapat dengan pernyataan dari Profesor Denny Indrayana yang menganalisis bahwa negara ini ibarat dua orang petinju yang bertanding di atas ring dengan kondisi satu diikat dan petinju lainnya bebas memukulnya.
“Itu bukan argumen biasa, profesor yang bicara ilmiah, profesor yang bicara Doktor tentang hukum. Beliau sudah berbicara, kita berdoa mudah-mudahan ya Allah ini tidak terjadi menimpa saudara kita Anies Baswedan. Kita doakan bagaimanapun kencang manusia, kalau Allah yang menentukan, Insya Allah beliau ini akan diangkat jadi presiden, tidak ada yang mustahil,” ujar Ustaz Yahya.
Ustaz yang berdarah Minahasa ini menyatakan bahwa dirinya pada Pilpres sebelumnya menjadi pendukung keras dari Capres Prabowo Subianto.
Kini ia telah berpindah ke lain hati, pada Pilpres 2024 ini Ustaz Yahya Waloni menyatakan di depan para jemaah bahwa ia mendukung Anies Baswedan.
Selain itu, Ustaz Yahya pun menjelaskan alasan mengapa dirinya kini berpihak kepada Anies Baswedan.
“Tapi saya mau kasih tahu ke jamaah sikap kita yang lama yang mengakibatkan kita runtuh dan Allah tidak dengar doa kita, berhati-hati di hari ini. tak perlu kita menjelekkan Prabowo dan Ganjar, saya ini pendukung keras Prabowo tapi ketika saya lihat spanduk Anies dirobek-robek, dirusak di Pulau Jawa sana, di Jember 20 baliho, saya langsung berpindah,” jelasnya.
“Ustad nggak boleh independen, Ustad itu di jalan yang lurus, mana yang benar di situ langkah kita, Walking on the right track. Jangan independen, independen itu makan di sebelah makan di sini. pengecut, bunglon. Jadi saya dari Prabowo Saya pindah kepada orang yang benar Anies Baswedan,” sambungnya.
Load more