Sumpah Pemuda mengajarkan kita bagaimana menjadikan perbedaan justru sebagai sesuatu kekuatan. Dengan kematangan berdemokrasi dan kedewasaan berpolitik, gunakanlah pilihan diksi yang membuat damai, pilihlah ragam kata yang menyejukkan suasana.
Mereka yang menyebarkan bahasa kebohongan (hoaks) untuk tujuan menciptakan permusuhan dan memecah-belah bangsa, sungguh itu perbuatan yang tidak bermoral. Karena pemuda tempo dulu telah bersusah payah menyatukan kita semua, sementara hanya demi keuntungan politik sesaat kalian tega mengorbankan persatuan bangsa.
Ikrar persatuan Muhammad Yamin dan kawan-kawan telah diwariskan kepada kita hingga saat ini. Kini, giliran kita mempersiapkan warisan bagi generasi mendatang. Ciptakanlah sesuatu yang menyatukan kita semua. Tentu saja sesuatu yang bernilai, sebuah karya fenomenal yang bakal menjadi sejarah di kemudian zaman.
Zaman globalisasi memang mensyaratkan warga dunia memiliki kecakapan berbahasa asing, yang tidak boleh lupa adalah para WNI tetap memuliakan bahasa Indonesia sebagai identitas dan jati diri bangsa.(ant/bwo)
Load more