"Nah dari informasi ini, kita kemudian melakukan komunikasi dengan teman-teman relawan Mer-C yang ada di lapangan," jelasnya.
"Dan dari komunikasi kita diperoleh informasi bahwa waktu yang tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi (1/11/2023)," tandas dia.
Sebelumnya, Kelompok Palestina Hamas pada Selasa mengatakan bahwa pemadaman listrik di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara yang disebabkan krisis bahan bakar sebagai "kejahatan kemanusiaan".
Hamas mendesak negara-negara Arab dan Muslim serta PBB untuk mengambil sejumlah langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.
Lewat sebuah pernyataan yang dipublikasi di surat kabar Jerusalem Post, Hamas menganggap pemadaman listrik akibat agresi Israel terhadap Kota Gaza sejak 7 Oktober "aib bagi negara-negara yang menutup mata atau yang bergabung dengan pendudukan dalam agresi dan genosida yang dilakukan terhadap orang-orang kami dan warga sipil tak bersenjata."
Hamas memperingatkan, "konsekuensi krisis bahan bakar yang diabaikan, sebab hal itu akan menjadi hukuman mati bagi semua korban luka dan pasien di rumah sakit-rumah sakit." (agr/mii)
Load more