"Pada intinya korban meminta uang Rp 50 juta, kenapa?," tanya JPU kepada Fauziah.
Lantas Fauziah menjawab bahwa ia tak mengerti secara pasti mengapa anaknya meminta dikirimi uang Rp 50 juta. Sebab, ia sendiri juga terlanjur shock saat menerima telepon dari anaknya yang bersuara lirih.
"Enggak ada penjelasan, saya ngomong aja susah, saya bilang dari mana kita dapat uang Rp 50 juta uang itu banyak sekali," kata Fauziah menjawab pernyataan JPU.
Lebih lanjut, Fauziah mengatakan bahwa saat dalam posisi tersebut, jantungnya terasa ingin meledak. Ia tak kuasa menahan tangis mendengar suara anaknya sedang dipukuli oleh aparat negara yakni Praka RM dan komplotannya.
"Habis itu pak selang beberapa menit, itu agak susah, jantung saya mau meledak, habis itu enggak tau tengok jam berapa, habis itu nelepon lagi, mak cepat-cepat kirim uang mak saya gak sanggup lagi, kirim cepat uang mak, saya sikit lagi mau mati," kata Fauziah menirukan Imam Masykur.
"Suara itu terdengar di kuping. Anak ibu menangis, suaranya sudah setengah susah, susah ngomong, sangking kerasnya dipukul suaranya kedengeran di ibu," sambungnya.
Load more