Selanjutnya pada simulasi dua nama calon presiden, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, memunculkan hasil, Prabowo Subianto unggul jauh (60,9%) head to head dengan Anies Baswedan (23,9%) dengan 15,3% responden memilih tidak tahu/ tidak jawab.
Sedangkan pada simulasi terakhir dua nama bakal calon presiden, yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, memunculkan hasil, Prabowo Subianto juga unggul jauh (56,4%) dari Ganjar Pranowo dengan 28,2% dengan 15,3% responden memilih tidak tahu/ tidak jawab.
PatraData juga melihat tren elektabilitas atau keterpilihan dari para calon presiden ini pada awal oktober sebelum pendaftaran capres dan cawapres ke KPU dan akhir oktober setelah pendaftaran pasangan capres dan cawapres ke KPU.
"Hasilnya, Prabowo Subianto mengalami kenaikan angka elektabilitas dari awal oktober 37,1% menjadi 42,4% diakhir oktober, atau mengalami kenaikan sebesar 5,3%. Hal yang sama juga terlihat pada tren elektabilitas Anies Baswedan yang mengalami kenaikan dari 16,8% diawal oktober menjadi 19% diakhir bulan oktober ini atau naik 2,2%. Hal yang berbeda pada capres Ganjar Pranowo yang mengalami tren penurunan elektabilitas dari 28,9 diawal oktober menjadi 26,6% diakhir oktober,” paparnya.
Selanjutnya, PatraData juga memaparkan hasil dan temuan survei elektabilitas terhadap pasangan capres dan cawapres pasca pendaftaran ke KPU.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan angka keterpilihan 43,9%, untuk pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh 26,9% dan yang terakhir pasangan Anies-Muhaimin dengan 18,1%. Meski begitu terdapat 11,1% responden yang memilih tidak tahu/ tidak jawab.
“Temuan survei kita pasca pendaftaran ke KPU pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dari pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Bahkan jika kita lihat tren elektabilitas ketiga pasangan calon dari sebelum pendaftaran pada awal oktober dan setelah pendaftaran diakhir oktober angka elektabilitas Prabowo-Gibran cukup melejit naik," kata Rezki Adminanda.
Load more