Jakarta, tvOnenews.com - Kejadian keji kembali terjadi, kali ini menimpa wanita bernama Fitria Almuniroh Hafidloh Diyana yang dibunuh oleh Khoiri mertuanya sendiri.
Fitria harus meregang nyawa dengan cara digorok lehernya oleh Khoiri karena menolak untuk memuaskan hasrat mertuanya itu.
Dalam rilis pers di Mapolres Pasuruan pada Kamis (2/10/2023), Khoiri mengaku melakukan pelecehan kepada menantunya itu baru pertama kali.
"Baru sekali," ucapnya.
Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz mengatakan pelaku melakukan hal bejat itu lantaran ditolak oleh menantunya untuk memuaskan hasratnya.
"Korban habis mandi. Dia melihat korban ini dalam kamar posisi telentang. Karena hasratnya muncul, masuk dalam kamar menciumi mantunya," ujar Waka Polres Pasuruan Kompol Hari Aziz, Kamis (2/11/2023).
Fitria tak mau menuruti nafsu bejat dari mertuanya dan berteriak minta tolong. Pelaku yang panik pun langsung menghabisi nyawa korban
"Korban beteriak-teriak, sehingga pelaku panik lari ke dapur ambil pisau. Lalu menuju kamar dan menindih korban lalu disayat lehernya," jelasnya.
Pelaku menggorok leher korban satu kali dengan kedalaman 13 centimeter.
Pembunuhan keji yang dilakukan Khoiri (52) kepada menantunya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, kini tengah diselidiki Mapolsek Purwodadi.
Dalam keteranganya, Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto, mengatakan pembunuhan yang dilakukan mertua kepada menantunya yang tengah hamil tersebut dipicu masalah ekonomi.
Kepada petugas pelaku mengaku jika dirinya tengah pusing karena televisi yang hendak dijualnya tak jua laku terjual.
"Getun pak, wau sumpek kulo. Ngedol tv ora payu-payu. (Menyesal saya pak. Tadi penat saya jual tv tidak laku-laku," jelas sang Khoiri di hadapan petugas.
Tak hanya itu, polisi juga mendapati fakta jika saat melakukan aksi kejinya pelaku tengah terpengaruh minumas keras dan memiliki kebiasaan mabuk-mabukan.
"Penggaweanmu ngombe, mabok, yo nggak? Aku weroh kowe? (Pekerjaanmu itu minum, mabok, ya tidak? Aku tahu tentang kamu)," tanya polisi.
Pelaku pun mengakui jika dirinya masih dalam pengaruh minuman keras alias mabuk.
Dalam pengaruh minuman keras itulah, Khoiri memasuki kamar sang menantu yang tengah hamil 7 bulan.
"Kejadian pembunuhan di dalam kamar rumah suami korban dengan menggunakan sebilah pisau dapur dengan cara menggorok leher korban," tutur Kapolsek Purwodadi AKP Pujianto.
Saat aksi kejam dan sadis menggorok leher sang korban, pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang bersimbah darah ke rumah tetangganya.
"Usai menggorok leher korban pelaku kemudian panik dan kabur ke rumah tetangganya, bersembunyi di dalam kamar," ungkap AKP Pujianto.
Sesaat sebelum pelaku menghabisi nyawa sang menantu, pelaku sempat mengikuti antrian pembagian makanan yang digelar di Balai Desa Parerejo.
Sayangnya, karena nama pelaku tak masuk dalam daftar penerima bantuan yang dikhususkan untuk anak dan ibu hamil, pelaku pun langsung pulang ke rumah.
"Sempat bawa KTP minta bantuan. Tapi karena ini untuk ibu hamil dan menyusui ya gak dikasi terus pulang," ujar salah seorang perangkat desa yang enggan disebut namanya.
Beberapa jam setelah pelaku tak mendaptkan pembagian makanan gartis di balai desa, pelaku pun melakukan aksi kejinya dengan menggorok leher sang menantu yang tengah hamil 7 bulan.
Suami korban yang baru pulang kerja kaget saat menemukan istrinya yang sedang hamil 7 bulan bersimbah darah di dalam kamar.
Korban selanjutnya dilarikan ke Puskesmas Purwodadi, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Pihak Polsek Purwodadi berhasil mengamankan pelaku setelah mendobrak pintu rumah tetangganya yang digunakan untuk bersembunyi.
Saat ditanyai oleh anggota polisi, pelaku mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bahwa dia merasa penat dan menyesal atas tindakannya.
Load more