Melki bersuara tentang intimidasi karena bukan hanya dirinya yang mengalami, tetapi juga teman-teman BEM, teman-teman gerakan mahasiswa, teman-teman gerakan rakyat civil society.
"Bukan hanya saya saja, tapi artinya ada yang salah dari konsepsi demokrasi sampai harusnya semua orang yang kritik, semua orang yang kritis, semua orang yang menyampaikan pendapat terus diintimidasi dan direpresi sampai segininya," ujar Melki.
Meski ia mengaku tak takut intimidasi, ia menghimbau kepada teman-teman BEM jaga diri masing-masing karena kondisi kekuasaan semakin mengkhawatirkan.
"Tapi tidak satupun dari ancaman-ancaman itu yang membuat kita gentar, artinya, kalau kami semakin banyak diancam berarti kita sudah di jalan yang benar," tegas Melki.
Kiprah kritis Melki sebagai aktivis mahasiswa terekam panjang. Ia misalnya tak hanya lantang menggelar aksi, tapi juga menantang bakal calon presiden 2024 untuk berdebat di kampus UI. Hal itu sebagai respon atas putusan MK yang memperbolehkan kampanye di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan.
Melki pun alergi pada caleg caleg yang semata meraih suara rakyat dengan titel dan jabatan. Melki mengkritisi seniornya Manik Marganamahendra yang maju menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD DKI dari Partai Perindo. Manik diketahui merupakan Ketua BEM UI 2019 yang menjabat hingga 2020.
Yang paling diingat publik adalah saat Melki meminta Rektor UI Ari Kuncoro mundur jika tidak menurunkan biaya pendidikan. Tuntutan itu menyusul keluhan sejumlah mahasiswa baru yang masuk melaui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP 2023. Mereka mengeluhkan soal uang kuliah tunggal atau UKT yang dinilai memberatkan.
"Menurunkan biaya pendidikan atau Pak Ari Kuncoro yang turun. Tinggal pilih," kata Ketua BEM UI Melki Sedek Huang usai menggelar aksi simbolik di Lapangan Rotunda, Kampus UI Depok, Senin, 26 Juni 2023.
Load more