“Kami sangat sedih. Ibu Mega tuh mengawal Pak Jokowi semua dan kami juga. Saya belum menghitung berapa yang di ranting-ranting itu. Ketika bertemu dengan saya, 'Kenapa bisa seperti ini?'. Saya hanya bisa memberikan penjelasan bahwa manusia bisa berubah oleh sisi-sisi gelap kekuasaan,” bebernya.
“Tapi yang penting adalah bagaimana seluruh cita-cita bangsa ini yang bangun dengan tumpahan darah dan air mata. Yang dibangun dengan peristiwa-peristiwa heroik melalui 10 November 1945, tidak boleh yang namanya kekuasaan kemudian diselewengkan hanya karena suatu ambisi,” sambung dia.
Dia lantas menyinggung eks Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang kini menjadi Menteri Sosial.
Hasto menyebut Risma tidak sampai berpikir bahwa penggantinya harus orang yang bisa dia kontrol.
“Bu Risma menyiapkan Eri Cahyadi dari bawah yang memahami seluruh falsafah kepemimpinan untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang hijau,” jelasnya.
“Ini kan sebagai contoh-contoh mutiara-mutiara demokrasi yang hidup melalui pelaksanaan Pilkada secara langsung. Begitu banyak,” tambah Hasto.
Load more