Ganjar mengungkapkan awalnya penerimaan zakat hanya berkisar Rp100 juta hingga Rp200 juta dari sekitar 40 ribu pegawai.
Namun, dengan kerja sama ulama yang memberikan ceramah tentang zakat, angka tersebut meningkat drastis menjadi Rp6 miliar per bulan.
Zakat ini kemudian disalurkan untuk menangani kemiskinan ekstrem, bantuan sosial hingga penurunan angka stunting.
Penerimaan zakat di lingkungan Pemprov Jateng pada 2022 mencapai Rp82,5 miliar dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023.
Ganjar mengapresiasi peran tokoh agama yang telah membantu mendorong kesadaran zakat di kalangan pegawai pemerintah.
"Saya minta para ulama tiap hari keliling ke seluruh dinas, sebelum bekerja mereka kasih kultum, cukup dua bulan. Pegawai menyatakan iya (bayar zakat). Dulu dari Rp200 juta, alhamdulillah, sekarang Rp6 miliar. Kemudian sekarang berkembang besar," tukasnya. (lpk/nsi)
Load more