Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman membalas kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang khawatir terkait netralitas TNI-Polri yang bergabung ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia membantah pihaknya melakukan kecurangan dalam Pemilu 2024. Habiburokhman menegaskan Prabowo juga tidak pernah melakukan kecurangan di Pemilu sebelumnya.
“Ada enggak sejarah kami melakukan kecurangan. Ya kan. Ada enggak? 2009 ketika Pak Prabowo cawapresnya Ibu Mega, 2012 ketika bersama PDIP memenangkan Jokowi-Ahok. 2014 Pemilu Pilpres, 2019 ada enggak sejarah Gerindra Pak Prabowo melakukan kecurangan?” beber Habiburokhman di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
“Nah, silakan saja ini menjadi refleksi bagi orang yang menuduhnya. Kemana mereka 2019? Apakah kami melakukan kecurangan atau bukan sebaliknya. Nah, itu saja dilihat. Ini soal akhlak yang sudah teruji,” sambung dia.
Dia menegaskan Prabowo tidak pernah satupun melakukan kecuragan. Wakil Ketua Komisi III DPR itu lantas menyebut bahwa Prabowo lah yang menjadi korban kecurangan.
“Yang ada disebut sebut pernah menjadi korban kecurangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman juga membantah pasangan Prabowo-Gibran telah melanggar konstitusi melalui putusan Mahkamah Konsitutis (MK) dalam perkara nomor 90.
“Jelas-jelas putusan MKMK mengatakan di bagian satu kesimpulannya tidak bisa memeriksa, menganalisa putusan MK. Artinya apa? Tidak ada masalah dengan putusan MK,” ujarnya.
Dia lantas menantang pihak yang menuduh agar menunjukkan bagian yang dianggap melanggar. Pasalnya, menurut Habiburokhman, dalam putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konsitusi (MKMK) pun tidak terbukti adanya intervensi.
“Jadi makanya kami terima nasihat Ibu Mega [Ketua Umum PDIP Megawati] soal bagaimana menjaga pemilu tidak curang dan sebagainya. Tapi contoh-contoh yang dirujuk menurut kami kurang tepat,” tandas dia. (saa/ree)
Load more