Jakarta, tvOnenews.com - Imbalan dari gencatan senjata yang terjadi selama 5 hari dengan Israel, Hamas siap membebaskan 70 sandera yang terdiri dari wanita dan anak-anak. Hal itu diungkapkan kepada mediator Qatar.
"Pekan lalu ada upaya dari saudara-saudara Qatar untuk membebaskan sandera wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita yang ditahan musuh," ujar Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam mengutip dari VIVA pada Selasa (14/11/2023).
Abu Ubaida mengatakan hal itu dengan rekaman audio yang kemudian diunggah ke Telegram milik kelompok tersebut.
"Gencatan senjata harus mencakup gencatan senjata sepenuhnya dan bisa membuat masuknya bantuan dan bantuan kemanusiaan di mana pun di Jalur Gaza," lanjutnya.
Ia menyebut bahwa Israel sudah menunda-nunda dan menghindari terkait pembahasan kesepakatan.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh tegas menolak seruas Israel untuk membangun kamp pengungsian sementara di Gaza Selatan.
''Kami ingin rakyat kami kembali ke rumah mereka, tempat yang mereka tinggalkan untuk terpaksa mengungsi,'' ujar Mohammad Shtayyeh.
Tak hanya itu, ia juga mendesal PBB dan Uni Eropa agar mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke daerah khususnya Gaza bagian utara.
“Kami meminta PBB dan EU membuka koridor lain untuk pengiriman bantuan ke Gaza dan tidak hanya melalui pintu Rafah yang berbatasan dengan Mesir," ungkapnya.
Load more