Jakarta, tvOnenews,com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhadjir Effendy sampai saat ini masih belum bisa menyimpulkan kematian 24 orang di Distrik Amuma, Kabupaten Yakuhimo, Provinsi Papua Pegunungan. Namun dia mengakui bahwa di sana terjadi kekurangan bahan makanan.
"Secara eviden, tidak bisa dibuktikan karena itu kan data kematian mulai Februari sampai Juni. Dan namanya orang meninggal kan ya biasa kan, tiap hari kan ada orang meninggal," kata Muhadjir kepada awak media selepas menghadiri kegiatan "Pemberian Penganugerahaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Award Tingkat Kementerian/Lembaga di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).
"Karena itu, sulit untuk kemudian disimpulkan bahwa dia meninggal karena kelaparan. Bahwa di sana terjadi kekurangan bahan pakan, iya," sambungnya.
Akan tetapi, Muhadjir mengeklaim bahwa pemerintah Indonesia tengah mengatasi krisis pangan di Distrik Amuma.
"Dan saya enggak terlalu perduli soal itu, apakah itu kurang makan. Yang jelas di sana memang sedang mengalami krisis pangan dan krisis pangan itu yang kita atasi," ujar dia.
Kemudian Muhadjir menyebut dia tak memiliki otoritas atau kewenangan untuk menjelaskan penyebab kematian 24 orang di Distrik Amuma.
"Makanya saya tidak memiliki otoritas, tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan itu, karena kelaparan atau karena yang lain. Tapi yang jelas di sana terjadi krisis pangan akibat bahan makanan pokoknya berupa umbi-umbinya itu membusuk, tidak bisa dikonsumsi," tutur dia.
Load more