Jakarta, tvOnenews.com- Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Budisatrio Djiwandono, menyebut pidato politik calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Senin (13/11), menggambarkan sikap Prabowo dalam berpolitik yang merangkul semua pihak.
Hal tersebut, kata dia, tergambar lewat salah satu sudut pandang Prabowo terkait kebijakan luar negerinya yang memakai perandaian bahwa 1.000 kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.
“Semua dirangkul dan diajak berteman. Tidak ada eksklusivitas, arogansi, atau mau menang sendiri. Bisa terlihat dari koalisi kami yang besar dan beragam. Hanya Pak Prabowo capres yang konsisten mengangkat nilai kerukunan," kata Budisatrio Djiwandono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia memaparkan bahwa pidato Prabowo di CSIS menegaskan kebijakan politik yang akan dilakukan dengan negara tetangga adalah politik bertetangga baik atau "good neighbor policy" apabila ia terpilih menjadi presiden.
"Disampaikan soal good neighbor policy. Sebuah konsep yang mengusung a web of friendship atau jaringan persahabatan, di mana Indonesia akan menjadi teman baik dari negara-negara lain, tak hanya di kawasan, tetapi juga secara umum," tuturnya.
Dia juga mengatakan Prabowo berani mengambil sikap dan menyuarakan perdamaian ketika menyoroti konflik yang sedang terjadi di Palestina-Israel.
"Banyak pihak yang diam melihat anak-anak dan rumah sakit diserang di Gaza. Ini suara yang penting untuk diungkapkan ke dunia internasional. Pak Prabowo mengingatkan soal ini kepada negara Barat atas dasar pertemanan, respek, serta kekaguman, di mana negara Barat adalah panutan banyak pihak dalam beberapa aspek pembangunan negara," ujarnya.
Load more