Banda Aceh, tvOnenews.com - Warga Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara menolak kedatangan para pengungsi Rohingya ke wilayah mereka.
Kini, kapal para pengungsi tersebut sudah didorong kembali ke lautan.
"Hari ini sudah dua kali ditolak masyarakat. Pertama tadi di Bireuen dan kemudian di Aceh Utara," kata Panglima Laot (Laut) Aceh Miftach Tjut Adek, Kamis (16/11/2023) malam.
Miftach mengatakan ada sekitar 249 pengungsi Rohingya yang datang menggunakan kapal mesin kayu mereka.
Pertama, kapal para pengungsi Rohingya itu mendarat di kawasan Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen sekitar pukul 04.00 WIB. Masyarakat setempat menolak kedatangan mereka.
Setelah itu, para pengungsi kembali bergerak hingga akhirnya mendarat di kawasan pesisir Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah mendarat ke di bibir pantai, mereka mendapatkan makanan hingga pakaian dari masyarakat setempat. Kemudian, para pengungsi beserta kapal mereka didorong kembali ke lautan.
"Pemerintah di sana tidak sanggup menerima karena tidak ada yang bertanggung jawab. Masyarakat tidak mau di situ dan kembali didorong ke laut," ujarnya.
Terkait para pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh, Miftach meminta pemerintah pusat untuk bertanggung jawab penuh, jangan diserahkan ke pemerintah di Aceh, karena daerah kewalahan menanganinya.
Dia mengatakan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota serta provinsi sudah berbuat maksimal terhadap para pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh. (ant/nsi)
Load more