Jakarta, tvOnenews.com - Juru bicara Muda Tim Pemanangan Nasional Ganjar-Mahfud (Jubir Muda TPN Ganjar-Mahfud), Aryo Seno Bagaskoro berikan jawaban mengejutkan saat ditanya soal keputusan MK tentang batas usia Capres-Cawapres untuk pemilu 2024.
Aryo Seno katakan, keputusan MK membuat dia ingat perkataan guru bangsan dari negarawan, yakni Cak Nun.
"Saya banyak belajar dari Cak Nun, di mana dahulu dia mengeluarkan satu kata-kata yang menyentuh hati, waktu beliau ikut serta proses orde baru, dan terlibat berdiskusi dengan Pak Harto," ungkap Aryo Seno seperti yang dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal, Minggu (19/11/2023).
"Pak Harto tak jadi persiden tak masalah, pesan Cak Nun di situ, bahwa kekuasaan tak dibawa mati. Maka apapun soal bicara kekuasaan, bahwa saya mempunyai keyakinan bahwa, itu tidak seharga kita bicarakan tentang kepantasan, dan moral," sambungnya.
Bahkan, dia akui, sangat menghormati keputusan MK. Selain itu, dia akui juga bahwa masalah MK bukan masalah yang enteng.
"Karena di PDIP kita tak hanya bicara tentang kemenangan tentunya," ujarnya.
Kemudian, dia juga katakan bahwa putusan yang dilakukan Anwar Usman adalah tidak etik.
"Itu jelas, karena sebelum ada keputusan MKMK sekalipun, semua orang bisa melihat secara kasat mata, pak Anwar ini dalah pamannya Gibran," ucapnya.
"Bagaimanapun, kalau Gen Z ini paling malas melamar kerjaan, karena harus berhadapan sama orang dalam. Di mana orang dalam ini mengorbankan ribuan pelamar yang lain," pungkasnya.
Jadi, kata dia, tanpa ada keputusan MKMK, keputusan MK sudah tidak etis. Apalagi, dia sebutkan, saat ini dikuatkan dengan keputusan itu. (aag)
Load more